Virus Corona

WHO Sebut Virus Corona Dapat Menular Lewat Udara, Begini Penjelasan Gugus Tugas Covid-19 Nasional

Merujuk kepada perkembangan ini, Yuri mengimbau masyarakat bahwa protokol kesehatan tidak bisa ditawar pelaksanaannya.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Achmad Yurianto 

TRIBUN-BALI.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto memberikan tanggapan atas informasi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal adanya bukti tentang penyebaran virus corona penyebab Covid-19 lewat udara. 

Menurut Yurianto, penularan tersebut dapat terjadi lewat micro droplet (droplet berukuran mikro).

"Ini micro droplet," ujar Yuri ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (8/7/2020). 

Merujuk kepada perkembangan ini, Yuri mengimbau masyarakat bahwa protokol kesehatan tidak bisa ditawar pelaksanaannya. 

Kabar Gembira, Kemenkeu Pastikan Gaji ke-13 PNS Akan Cair dan Uang Pensiunan ASN Bakal Naik

IDI Semarang Berduka, Kakak Beradik Dokter Meninggal Akibat Terpapar Covid-19

Inilah Sosok Istri John Kei, Penakluk Godfather of Jakarta Yang Selalu Sabar Dan Tegar

Menurut Yurianto, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tetap merupakan hal yang utama.

"Protokol kesehatan tidak bisa ditawar sedikit pun. Pakai masker, cuci tangan jawabannya. Pakai masker dengan benar," kata Achmad Yurianto.

Selain itu, Yuri mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat berada di ruangan tertutup seperti ruang kantor dan di dalam gerbong KRL.

"Batasi jumlah penumpang (saat di KRL). Sampai kantor ganti masker baru," kata Yurianto. 

"Jaga sirkulasi udara di tempat tertutup dengan membuka pintu dan atau jendela secara rutin," tuturnya. 

Sebelumnya, WHO mengakui "bukti yang muncul" tentang penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lewat udara, dalam briefing media di Jenewa, Selasa (7/7/2020). 

Pemimpin teknis pandemik Covid-19 di WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, WHO telah membicarakan mengenai kemungkinan transmisi lewat udara dan transmisi aerosol (partikel virus melayang di udara) sebagai salah satu bentuk transmisi dari Covid-19. 

Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis untuk pengegahan dan pengendalian infeksi WHO juga mengatakan bahwa ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara, tetapi tidak definitif. 
"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2020). 

"Namun, bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," kata dia. 

Dibuka Hari Ini, Begini Suasana Pantai di Wilayah Sanur Hari Pertama Pelaksanaan New Normal di Bali

Prakiraan Cuaca BMKG di Bali Hari Ini, Ada Potensi Hujan Ringan Hingga Sedang di Beberapa Wilayah

Menu Warteg Suasana Kafe, Kulineran di Warung Teh Manis Tamara Blesenzky di Canggu

Pengakuan WHO ini menyusul dorongan dari 239 ahli di 32 negara agar WHO merevisi rekomendasinya.

Sebelumnya, WHO menyebut bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 umumnya menyebar lewat droplet atau percikan yang keluar dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi.

Droplet ini, kata WHO, turun ke tanah dengan cepat. 

Akan tetapi, dalam surat terbuka yang ditujukan pada WHO, 239 ahli memaparkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa partikel virus corona yang lebih kecil bisa melayang dan bertahan di udara, lalu menginfeksi orang-orang yang menghirupnya Jose Jimenez, seorang pakar kimia di University of Colorado yang ikut menandatangani surat terbuka mengatakan kepada Reuters, berkata bahwa dia dan rekan-rekannya hanya ingin WHO mengakui bukti yang ada. 

Namun, dia juga mengakui bahwa hal ini tidak mudah.

Sepanjang sejarah, memang selalu ada perlawanan dalam profesi medis akan kemungkinan penyebaran secara aerosol, dan pembuktiannya sangat-sangat sulit.

Alasannya karena hal ini bisa menimbulkan kepanikan. 

Apabila WHO selesai memeriksa bukti-bukti dan mendapati bahwa virus corona juga bisa menyebar lewat udara, maka akan ada perubahan besar pada nasihat WHO yang selama ini mengharuskan untuk menjaga jarak 1 meter.

Para pemerintah negara-negara di dunia yang merujuk pada WHO juga mungkin perlu mengubah upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini dalam mencegah penyebaran virus corona. 

Van Kerkhove berkata bahwa WHO akan segera memublikasikan ringkasan ilmiah tentang moda penyebaran virus yang terbaru.

"Sebuah paket intervensi yang lengkap diperlukan untuk menghentikan penyebaran (virus corona). Ini tidak hanya mencakup jarak fisik, tetapi juga penggunaan masker di saat yang tepat, khususnya jika Anda tidak bisa menjaga jarak dan bila Anda adalah petugas kesehatan," kata dia.(*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved