7 Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal, Minum yang Cukup Hingga Kurangi Konsumsi Garam
penyebab batu ginjal lain yakni masalah genetika atau faktor keturunan yang membuat seseorang kekurangan sitrat dan kalsium.
TRIBUN-BALI.COM - Batu ginjal merupakan salah satu penyakit yang dapat membuat penderitanya merasakan nyeri hebat.
Melansir Web MD, penyakit ini dipicu penumpukan mineral tertentu yang berlebih di dalam tubuh.
Selain itu, penyebab batu ginjal lain yakni masalah genetika atau faktor keturunan yang membuat seseorang kekurangan sitrat dan kalsium.
Kondisi lain yang memantik penyakit batu ginjal adalah obesitas, hipertiroid, sampai penyakit ginjal.
• Mengaku Sakit Hati karena di PHK, Pria Ini Nekat 10 Kali Bobol Rumah Mantan Majikannya
• WHO Akui Penularan Virus Corona Bisa Lewat Udara, Ini Kegiatan yang Berpotensi Ada Transmisi Aerosol
• Beli dari Pedagang Lokal, Banyuwangi Gelontor Telur hingga Buah untuk Tenaga Kesehatan
Selain faktor keturunan, penyakit batu ginjal umumnya bisa dihindari dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat.
Melansir Healthline, berikut beberapa cara mencegah penyakit batu ginjal:
1. Minum yang cukup
Jika Anda selama ini termasuk orang yang malas minum, coba ubah kebiasaan tak sehat ini.
Kebiasaan malas minum dapat membuat urine yang keluar sedikit.
Begitu urine yang keluar sedikit, praktis kencing jadi lebih pekat dan susah untuk melarutkan mineral yang menumpuk di urine.
Minum air putih setidaknya delapan gelas per hari agar intensitas berkemih juga normal.
Selain itu, konsumsi makanan penghancur batu ginjal alami seperti lemon dan jeruk.
Keduanya mengandung sitrat yang bisa mencegah pembentukan batu ginjal.
2. Konsumsi makanan kaya kalsium
Jenis batu ginjal yang paling umum adalah batu kalsium oksalat.
• 3 Zodiak Wanita Paling Menarik Perhatian Pria: Daya Tarik Libra Bikin Lawan Jenis Terhipnotis
• Dulunya Sepi Pembeli, Setelah Didatangi Vlogger Ini Owner Bakso Lobster: Kini Sehari Seribu Porsi
• Pasangan Subur di Bali 400.000, Hamil 18.400, BKKBN Ungkap Risiko Hamil di Masa Pandemi Covid-19