Golkar Akhirnya Rekomendasikan Tamba-Ipat Maju di Pilkada Jembrana 2020
Golkar akhirnya resmi mengusung pasangan Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat), di Pilkada Jembrana 2020
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM - Pilkada Jembrana 2020 dipastikan akan berjalan seru.
Golkar menjadi partai yang pertama kali mengeluarkan rekomendasi calon untuk bertarung di event lima tahunan tersebut.
Partai berlambang pohon beringin itu, akhirnya resmi mengusung pasangan Nengah Tamba-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) di Pilkada Jembrana 2020 yang akan berlangsung tanggal 9 Desember 2020 mendatang.
Pemberian rekomendasi ini dilangsungkan di Kantor DPP Golkar Jakarta, Minggu (11/7/2020).
Rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketua Korwil Pemenangan Pemilu (PP) Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar Gde Sumarjaya Linggih alias Demer dan Anggota Departemen PP Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar Putu Yuda Suparsana kepada paslon Tamba-Ipat.
Untuk diketahui, sebelumnya Tamba-Ipat menyingkirkan duet Made Prihenjagat-Putu Dwita (Jagat-Dwita) dalam perebutan rekomendasi tersebut.
Kepada Tribun Bali, Ketua Korwil Pemenangan Pemilu (PP) Wilayah Bali-NTB-NTT DPP Golkar Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengatakan penyerahan rekomendasi tersebut sebagai bagian dari bentuk dukungan Golkar untuk perubahan di Jembrana.
"Penyerahan rekomendasi sekaligus dukungan. Kita harus selalu bersama dalam berjuang, dengan ini maka resmi sudah Tamba-Ipat," kata dia.
Mengenai alasan pihaknya merekomendasikan Tamba-Ipat, Demer mengungkapkan dari beberapa kali survei yang digelar oleh lembaga survei yang ditunjuk Golkar dan Koalisi Jembrana Maju (KJM), tingkat elektabilitas pasangan tersebut menurutnya cukup memuaskan.
"Pertama hasil surveinya cukup bagus. Yang kedua koalisinya juga memutuskan itu," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.
Selain itu, Tamba-Ipat juga dinilai memiliki kesiapan logistik sesuai yang dipersyaratkan untuk memenangkan Pilkada Jembrana 2020 nanti.
Pasalnya, menurutnya dalam Pilkada logistik menjadi salah satu hal yang penting dalam menopang kemenangan.
"Ada syarat-syarat yang diajukan koalisi juga terpenuhi semua, salah satunya ya membiayai dirinya sendiri. Masa kita sudah kasih kendaraan, bensin, dan lain-lain kita yang bayar lagi," katanya.
"Jadi kesiapan logistiknya penting. Karena kalau kita tahu, kalau Pilkada beli spanduk misalnya gak bisa, kan repot juga kita, kebetulan ini kan punya billboard," imbuhnya.
Ia meminta semua kader menaati rekomendasi yang diberikan tersebut.
Bahkan, sanksi pemecatan menanti kader yang membelot di Pilkada 2020 nanti.
"Pasti karena sudah diputuskan DPP, maka seluruh kader harus patuh pada garis partai. Kalau tidak, maka di luar garis. Kalau di luar garis ya dikeluarkan, tidak dalam gerbong jadinya," tegasnya.
Sedangkan, Calon Bupati Jembrana Nengah Tamba mengapresiasi dan berterimakasih atas rekomendasi yang diberikan DPP Golkar tersebut.
Pasalnya, rekomendasi Golkar tersebut menjadi bagian dari semangat perubahan bagi Jembrana.
"Matur suksma, karena Partai Golkar telah memilih dan memberikan apresiasi kepada saya dan Ipat. Jadi saya apresiasi yang sedalam-dalamnya," katanya usai pemberian rekomendasi.
Ia berharap rekomendasi Golkar tersebut juga segera diikuti partai-partai lainnya yang tergabung dalam KJM.
Seperti diketahui, KJM sendiri beranggotakan tujuh parpol, di antaranya empat parpol parlemen yakni Demokrat, Golkar, Gerindra, PPP dan tiga parpol NasDem, Perindo, serta PKS.
"Dan apa yang digariskan Partai Golkar tentunya dapat diikuti oleh partai-partai lainnya. Moga-moga semua kompak untuk Jembrana," tukasnya.
Nengah Tamba adalah politisi senior Demokrat yang sempat menjabat Ketua Komisi III DPRD Bali 2014-2019.
Sedangkan Patriana Krisna adalah birokrat Pemkot Kediri, Jawa Timur yang juga putra sulung mantan Bupati Jembrana dua periode, I Gede Winasa.
Dalam Pilkada Jembrana 2020, Paket Tamba-Ipat akan diusung koalisi parpol non PDIP bertajuk Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang dimotori Golkar-Gerindra-Demokrat.
Paket ini disekanariokan tarung head to head melawan pasangan Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa, yang kemungkinan akan diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup.
(*)