Corona di Indonesia

Istana Sampaikan Istilah New Normal Tak Dipahami Baik oleh Masyarakat karena Gunakan Bahasa Asing

Brian mengatakan hal itu dikarenakan penggunaan diksi berbahasa asing atau memakai Bahasa Inggris.

Editor: Wema Satya Dinata
Shutterstock
Ilustrasi the new normal. 

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap pemerintah daerah menggencarkan pengertian istilah new normal kepada masyarakat.

"Pemberian pemahaman agar masyarakat tidak salah paham."

"Karena ada sebagian masyarakat menganggap new normal bisa kembali beraktivitas seperti sebelum kejadian pandemi Covid-19," papar Doni Monardo dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Doni Monardo menilai, peran kepala daerah sangat penting dalam memberikan pemahaman ke warganya, terkait berbagai hal istilah seperti new normal, social distancing, physical distancing, dan lainnya.

"Salah pemahaman tentu mengkhawatirkan, sehingga dibutuhkan cara dan tentunya setiap daerah memiliki cara yang berbeda."

"Misalnya menggunakan bahasa lokal agar masyarakat bisa memahaminya," ujar Doni Monardo.

Doni Monardo mengaku terkait imbauan menjaga jarak atau physical distancing memang sulit diterapkan di lapangan, dibanding meminta masyarakat menggunakan masker maupun cuci tangan.

"Kami mengedepankan preventif promotif, masyarakat diimbau menghindari kerumunan," ucap Doni Monardo. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pihak Istana Bilang Istilah New Normal Tak Dipahami Baik oleh Masyarakat karena Pakai Bahasa Asing,

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved