Populer di Tribun Bali

POPULER: Dugaan Kasus Prostitusi Artis FTV HH Hingga Nyoman Yasa Lepas 70 Ekor Ular

Berita populer Tribun Bali, Senin (13/7/2020) kemarin. Berikut tiga berita populer di Tribun Bali yang mungkin kamu lewatkan:

Pixbay
Ilustrasi diri atau self 

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Menjadi Diri Sendiri dan Masa Bodoh

Kadangkala kita konyol. Karena membaca buku-buku motivasi atau telah ikut pelatihan pengembangan diri, kita kemudian terobsesi untuk terus memperbaiki diri. Bukan menerima kekurangan diri.

Ironisnya, tidak jarang perbaikan diri itu mendasarkan pada referensi atau pegangan, salah-satunya, standar lingkungan sosial.

Atau kalau kita karyawan, referensi dan pegangannya adalah target dan tujuan perusahaan. Jika kita pelajar, ukurannya adalah indeks prestasi.

Kalau sudah sesuai target dan standar eksternal itu, kita merasa sudah jadi baik, bahkan lebih baik. Sudah mengalami perbaikan diri.

Akhirnya, kita makin jauh dari diri kita sendiri, dan bisa-bisa malah tidak lagi mengenal diri. "Kehilangan" diri sendiri.

Akan tetapi, problem nyatanya: beranikah Anda berlawanan dengan standar dan penilaian umum?

Beranikah Anda berlawanan arus dengan teman-teman sekantor Anda, dengan teman-teman seangkatan Anda yang menjadikan pujian dari masyarakat, atasan atau rektor masih sebagai target mereka?

Pertanyaan kuncinya: berani dan mampukah Anda menjadi apa adanya Anda dengan segala kemungkinan konsekuesi dan risikonya?

Sepertinya, soalnya bukan sekadar menjadi diri sendiri. Tetapi menjadi diri sendiri yang (seperti) apa/siapa dan bagaimana?

Jikalau demikian, ini adalah mengenai siapakah sejatinya Anda, apa tujuan hidup Anda, dan apa makna yang ingin Anda berikan & wariskan kepada hidup yang Anda jalani?

Jadi, tidak sesederhana ungkapan menjadi diri sendiri, dalam arti menerima kekurangan diri, lantas masa bodoh dengan penilaian pihak lain tentang kekurangan Anda. Bukan itu malah.

Tetapi, dengan menerima kekurangan Anda itu, Anda mau jadi apa, hendak kemana, tujuan Anda kemana?

Maka, pahami dulu apa yang para tetua Jawa katakan sebagai sangkan paraning dumadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved