Berita Banyuwangi

Program Berbasis Keluarga, Kunci Banyuwangi Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19

Penguatan keluarga menjadi hal penting dalam menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19.

Haorahman
Pelatihan teknologi informasi untuk para kader Dasawisma, Selasa (14/7/2020) 

TRIBUN-BALI,COM, BANYUWANGI - Penguatan keluarga menjadi hal penting dalam menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, di Banyuwangi, upaya pemulihan sosial-ekonomi masyarakat di era pandemi bakal dimulai dari program-program berbasis keluarga.

Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan, tapi juga sosial-ekonomi.

“Ada problem kesulitan ekonomi, ada tantangan dunia pendidikan karena sistemnya menjadi pembelajaran berbasis online, dan sebagainya."

"Semua tantangan tersebut akan mudah diurai dan dicari solusinya apabila ada peran keluarga dioptimalkan,” ujar Ipuk di sela-sela pelatihan teknologi informasi untuk para kader Dasawisma, Selasa (14/7/2020). Acara digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.

Detik-detik Dua Bersaudara Disapu Ombak Saat Selfie di Atas Batu di Nias Selatan, Satu Orang Hilang

Peluang Bisnis yang Dapat Mendatangkan Keuntungan di Era New Normal

Sinyal Kuat Pembubaran 18 Lembaga Oleh Jokowi, Begini Kata Menpan RB

“Keluarga akan menjadi basis penyelesaian masalah yang efektif bila dijalankan dengan baik,” imbuh Ipuk.

Dia menjelaskan, ada tiga peran keluarga yang sangat penting dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pertama, menciptakan ketahanan mental dan spiritual.

”Ini terkait penanaman sikap positif pada semua anggota keluarga. Pelibatan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menebar sikap optimistis diperlukan hingga masuk ke ruang-ruang keluarga,” papar Ipuk.

Kedua, ketahanan fisik dan ekonomi. Meliputi peran keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan.

“Di masa pandemi, apalagi ada kendala ekonomi, harus ada saling pengertian untuk mencari solusi terbaik antara bapak dan ibu. Begitu juga dalam pendidikan anak, saat anak harus belajar di rumah, orang tua harus saling mendukung agar anak mendapatkan suasana belajar yang kondusif dan tetap semangat,” terang Ipuk.

Skandal Prostitusi Artis FTV HH di Medan, Polisi: Yang Memesan Pengusaha A Baru Dibayar Rp 20 Juta

Live Streaming Concert Menampilkan Made Mawut & The Sarden, Hibur Mereka yang di Rumah

Jenazah Aktris Serial Glee Naya Rivera Ditemukan di Danau, Ini Kronologinya

“Begitu juga tentang kesehatan, saat ini penyebaran Covid-19 mulai terjadi secara transmisi lokal, maka anggota keluarga harus terus saling mengingatkan untuk disiplin protokol kesehatan,” katanya.

Ketiga, peran keluarga dalam membentuk ketahanan sosial yakni dengan membangun komunikasi yang efektif di antara anggota keluarga dan komitmen yang tinggi untuk mendukung satu sama lain.

”Saat ini, pemerintah pusat hingga daerah secara tegas menyatakan bahwa kunci penanganan Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun sosial-ekonomi, adalah pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah hulu sekaligus hilir dari semua program penanganan Covid-19,” jelas Ipuk.

143 Orang Calon Taruna Akmil TNI AD Pandasus Bali Jalani Sidang Parade, Dipilih 60 Orang

Oleh karena itu, lanjut Ipuk, PKK Banyuwangi menginisiasi berbagai program terutama yang berkaitan dengan upaya pemulihan kesehatan dan sosial-ekonomi berbasis keluarga.

”Kami menyiapkan dan sudah menjalankan program, mulai pelatihan ekonomi, fasilitasi permodalan, paket nutrisi, hingga peningkatan SDM."

"Semuanya berbasis keluarga, dan ditopang dengan pendidikan keagamaan yang akan melibatkan para tokoh agama serta penguatan kebangsaan dengan mengajak tokoh masyarakat,” papar Ipuk.

”Sehingga program pemberdayaan keluarga menjadi sangat terintegrasi, dan itu akan menjadi jawaban ampuh dari berbagai tantangan pandemi Covid-19,” tambahnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved