Uang Rp 5.000 di Tangan Mayat Putu Sekar, Ditemukan Bersimbah Darah di Warung
Putu Sekar ditemukan tewas mengenaskan di dalam warung miliknya, Senin (13/7/2020) sore, diduga wanita berusia 50 tahun itu korban pembunuhan.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Bambang Wiyono
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kematian Putu Sekar (50), warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng masih misterius.
Polisi, Selasa (14/7/2020) masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) dan sekitarnya.
Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada mengatakan, mayat Putu Sekar memang sudah diotopsi di RSUD Buleleng, pada Senin (13/7/2020) malam seusai ditemukan di warungnya.
Hasil otopsi belum keluar, sehingga belum dapat diketahui penyebab kematian korban.
Termasuk luka yang diderita korban, apakah akibat benturan benda tumpul atau benda tajam.
Seperti diketahui, Putu Sekar ditemukan tewas mengenaskan di dalam warung miliknya, Senin (13/7/2020) sore.
Diduga wanita berusia 50 tahun itu menjadi korban pembunuhan dan perampokan.
Sekitar pukul 12.00 Wita, warga masih melihat korban berjualan di warungnya.
Namun pukul 16.00 Wita, kakak korban datang, dan menemukan adiknya sudah dalam keadaan tidak bernyawa, dengan posisi tertelungkup berlumuran darah.
Dari visum yang dilakukan seorang bidan desa, ditemukan luka menganga di kepala belakang korban, sepanjang 13 Cm.
Terdapat luka di bagian pelipis kiri dan kanan serta luka di dahi sepanjang 3 Cm.
Hingga Selasa, dua saksi sudah diperiksa polisi. Mereka adalah keluarga Putu Sekar.
Sementara terkait barang bukti, masih dikumpulkan oleh tim inafis Polres Buleleng.
AKP Mustiada menduga, Putu Sekar menjadi korban pencurian dengan kekerasan, yang menyebabkan meninggal dunia.
Sebab, ada beberapa barang berharga milik korban yang hilang.