Virus Corona
Terdampak Kontraksi Besar Wabah Virus Corona, Ekonomi Singapura Jatuh ke Dalam Resesi, Ini Datanya
Wabah Covid-19 benar-benar membuat ekonomi Singapura kian terperosok ke dalam resesi pada kuartal I 2020 sejak perpanjangan status lockdown wilayah.
TRIBUN-BALI.COM SINGAPURA - Wabah Covid-19 benar-benar membuat ekonomi Singapura kian terperosok ke dalam resesi pada kuartal I 2020 sejak perpanjangan status lockdown wilayah.
Pukulan telak terjadi di banyak sektor bisnis di Singapura.
Dan hal ini semakin menambah sulit kondisi perekonomian dan resesi di negara kota tersebut.
Melansir BBC, pertumbuhan ekonomi di negara mungil tersebut menyusut 41,2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Ini adalah kontraksi terbesar dalam sejarah Singapura.
Besarnya angka kontraksi tersebut benar-benar menunjukkan betapa besarnya dampak pandemi Covid-19 di negara ini.
• Kapal AL China Nyelonong di Perairan yang Disengketakan, Malaysia Protes & Sebut Sudah 89 Kali
• Putuskan Terjun ke Politik dan Gabung ke Demokrat, Begini Alasan Rahmad Darmawan
• Proses Terbentuknya Nama Kota Magelang, Ini Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD Edisi Rabu 15 Juli 2020
Data resmi juga menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua Singapura menyusut sampai 12,6% dibanding tahun lalu.
Singapura jadi salah satu negara pertama di dunia yang merilis data pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
Penurunan angka tersebut cukup menggambarkan betapa besarnya dampak wabah virus corona bagi dunia.
Kemerosotan Singapura yang cukup dalam ini juga menandakan bahwa pandemi sudah berdampak kepada perekonomian banyak negara di kawasan Asia lainnya.
Kini banyak produsen manufaktur yang kesulitan melakukan ekspor, aktivitas industri konstruksi terhenti, dan sektor ritek juga mengalami kemerosotan penjualan.
Kekuatan ekonomi Asia lainnya, yakni Jepang, juga tercatat mengalami kemerosotan hingga 20% pada kuartal kedua ini.
Sementara China perlahan mulai kembali ke jalur yang aman.
Anjloknya perekonomian Singapura juga berpengaruh pada tingkat kepercayaan rakyat pada kinerja partai penguasa yang dinilai dalam performa terburuknya sejak merdeka 55 tahun silam.
Untuk mengatasi masalah ekonomi ini pemerintah Singapura sudah menjanjikan alokasi dana sebesar $67 miliar, atau hampir 20% dari PDB nasional, untuk memberikan stimulus pada bisnis dan rumah tangga yang kesulitan.
Singapura juga sudah mulai berani melonggarkan program lockdown sejak 1 Juni lalu.
Fase berikutnya dimulai pada 19 Juni.
Kini sebagian besar toko dan restoran sudah mulai dibuka tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ekonomi Singapura rontok terparah sepanjang sejarah, akibat virus corona