Berikut Lima Provinsi di Indonesia dengan Penduduk Miskin Terbanyak dan Terendah per Maret 2020
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa
TRIBUN-BALI.COM - Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat pada bulan Maret 2020, terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019.
Dengan demikian, jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat sebanyak 26,42 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa dengan jumlah 14,05 juta orang.
Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah ada di Pulau Kalimantan sebanyak 969.640.
• Promo Tambah Daya Listrik PLN Bayar Rp 170.845 dan Berlaku Hingga 30 September 2020, Ini Caranya
• Kian Memanas, AS ajak ASEAN Mengakui Beijing Telah Melanggar Hukum di Laut China Selatan
• Kunci Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas SMP, Edisi Kamis 16 Juli 2020: Gambar Cadas Nusantara
"Penduduk miskin di Pulau Sumatera 5,84 juta, Bali dan Nusantenggara 2,03 juta, Sulawesi 2 juta, Maluku dan Papua 1,52 juta. Dengan demikian total penduduk miskin pada Maret 2020 berjumlah 26,42 juta," jelas Suhariyanto dalam video conference, Rabu (16/7/2020).
Untuk diketahui, penduduk yang masuk dalam kategori miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.
Adapun garis kemiskinan pada Maret 2020 adalah sebesar Rp 454.650 per kapita per bulan, naik sebesar 3,2 persen jika dibandingkan dengan September 2019.
Kemudian secara rata-rata, garis kemiskinan per rumah tangga pada Maret 2020 sebesar Rp 2,12 juta per bulan, naik sebesar 5,01 persen dibandingkan dengan September 2019 yang sebesar Rp 2,02 juta.
Garis kemiskinan per rumah tangga adalah nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya agar tidak dikategorikan miskin.
Selain jumlah dan persentase atau angka kemiskinan, dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Pada periode September 2019–Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan.
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2020 sebesar 1,61, naik dibandingkan September 2019 yang sebesar 1,50.
Demikian juga dengan Indeks Keparahan Kemiskinan, pada periode yang sama mengalami peningkatan dari 0,36 menjadi 0,38.
Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
• Metha Kanzul Beli Rumah Dapat Istri Mengaku Kerap Kesepian di Rumah Hanya Berdua, Ini Ceritanya
• Ramalan Zodiak Cinta 16 Juli 2020: Virgo Cobalah Jujur, Libra Menikmati Waktu Bareng Orang Tersayang
• Menghilangkan Mata Panda dan Kerutan Pakai Eye Serum, Pastikan Memilih Produk dengan Kandungan Ini
Indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin.
Berikut jumlah dan persentase penduduk miskin terbanyak berdasarkan provinsi per Maret 2020:
1. Jawa Timur 4,42 juta jiwa (11,09 persen)
2. Jawa Tengah 3,98 juta jiwa (11,41 persen)
3. Jawa Barat 3,92 juta jiwa (7,9 persen)
4. Sumatera Utara 1,28 juta jiwa (8,75 persen)
5. Nusa Tenggar Timur/NTT 1,15 juta jiwa (20,90 persen).
Sementara itu, berikut lima provinsi dengan jumlah dan persentase penduduk miskin terendah per Maret 2020:
1. Kalimantan Utara/Kaltara 51.790 jiwa (6,8 persen)
2. Kepulauan Bangka Belitung 68.390 jiwa (4,53 persen)
3. Maluku Utara 86.370 jiwa (6,78 persen)
4. Kepulauan Riau 131.970 jiwa (5,92 persen)
5. Kalimantan Tengah 132.940 (4,82 persen).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lima Provinsi di Indonesia dengan Penduduk Miskin Terbanyak, Mana Saja?",