Kian Memanas, AS ajak ASEAN Mengakui Beijing Telah Melanggar Hukum di Laut China Selatan

"Kami akan pergi menggunakan alat-alat yang kami miliki dan kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang mengakui bahwa China

Editor: Wema Satya Dinata
Kompas.com
Teritorial Laut China Selatan yang di klaim China. 

TRIBUN-BALI.COM - Amerika Serikat (AS) akan mendukung negara-negara yang meyakini bahwa Beijing telah melanggar klaim maritim mereka di Laut Cina Selatan.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Namun hal itu akan dilakukan dalam forum multilateral dan dan dalam koridor hukum.

"Kami akan pergi menggunakan alat-alat yang kami miliki dan kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang mengakui bahwa China telah melanggar klaim wilayah hukum mereka," kata Pompeo seperti dikutip Reuters.

Kunci Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas SMP, Edisi Kamis 16 Juli 2020: Gambar Cadas Nusantara

Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kemangi, Meredakan Sakit Kepala Hingga Mencegah Kanker

Deretan Makanan yang Tidak Dianjurkan Dimakan Bersamaan, Bisa Menimbulkan Gangguan Pencernaan 

"Kami akan pergi memberi mereka bantuan yang kami bisa, apakah itu di badan multilateral, apakah itu di ASEAN, apakah itu melalui tanggapan hukum, kami akan menggunakan semua alat yang kami bisa," katanya.

Sementara itu, Beijing merespon makin meningkatnya kehadiran AS di China dengan cara mendekati tetangganya di ASEAN.

Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan Singapura untuk mengatasi gangguan agar bisa menjaga stabilitas regional.

Beberapa pengamat menilai hal ini bisa ditafsirkan sebagai pengingat yang halus untuk tidak memihak ketika Washington dan Beijing memperebutkan Laut China Selatan dan masalah lainnya, mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia.

Pernyataan itu, disampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui sambungan telepon, sehari setelah Washington menolak klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

"Xi mengatakan bahwa hubungan bilateral berdiri pada titik awal sejarah baru, dan bahwa kedua belah pihak harus mengadakan perayaan dalam bentuk yang fleksibel dan beragam, sehingga dapat memperdalam dukungan publik untuk persahabatan mereka," tulis kantor berita negara China Xinhua.

"China siap bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," lanjutnya.

Kedutaan besar China di Singapura mengatakan Xi berbicara dengan Lee untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum 10 Juli 2020 kemarin.

Di mana Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mempertahankan cengkeraman kekuasaannya selama beberapa dekade.

Sara Connor Pelaku Pembunuhan Polisi di Pantai Kuta Menghirup Udara Bebas Hari Ini

Rawan Penyelundupan di Perbatasan RI-RDTL, Bea Cukai Bali Nusra Minta Dukungan Kodam IX/Udayana

BREAKING NEWS: Kecelakaan di Jalan Perempatan Puputan Renon Denpasar, Korban Berdarah di Kepala

Pada hari yang sama, Xi berbicara dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengembangan obat-obatan untuk Covid-19.(*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved