Corona di Bali

Mulai Tengah Malam Isolasi Banjar Munduk Buleleng Dibuka

Proses karantina di Banjar Munduk rampung dijalani 800-an warganya selama 14 hari

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Aloisius H Manggol
Pemkab Jembrana
Distribusi logistik dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dan Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Dinas Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Sabtu (4/7/2020) kemarin. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Proses karantina di Banjar Munduk rampung dijalani 800-an warganya selama 14 hari.

Tepat pada Jumat (17/7) tengah malam atau pukul 00.00 Wita, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, Satgas Gotong Royong dan aparat terkait akan kembali membuka Banjar, yang masuk Desa Kaliakah Kecamatan Negara tersebut.

Hal ini disampaikan Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis (16/7/2020).

Arisantha mengatakan, pembukaan karantina wilayah Banjar Munduk sudah sesuai dengan protokol kesehatan penanganan covid-19.

Dimana dalam masa dua pekan setelah dilakukan karantina sejak Jumat (3/7) lalu akhirnya dibuka.

Namun demikian, segala protokol kesehatan akan tetap dijalankan oleh warga, meskipun saat ini status wilayah sudah terbuka.

"Mulai nanti malam jam 24.00 Wita akan dibuka," ucapnya.

Ia mengaku, pihaknya tetap mengimbau warga untuk patuh terhadap protokol kesehatan dan pemantauan wilayah.

Bahkan, warga diminta untuk waspada terhadap orang yang berkunjung ke wilayah tersebut.

Singkat kata, warga diminta tidak lalai untuk mengawasi daerahnya.

Hal ini juga mengacu pada kasus di Banjar tersebut, yang berasal dari penularan warga Denpasar yang berkunjung ke sana.

"Seperti kita ketahui kasus di Kaliakah itu penularan dari Desa Berangbang. Dan itu berasal dari tracking warga Denpasar yang berkunjung ke sana. Maka kami minta warga mengawasi daerahnya. Minimal warga yang datang bisa menunjukkan bukti bebas Covid (hasil rapid tes)," paparnya.

Terkait dengan warga yang reaktif rapid tes, sambungnya, pihaknya saat ini sudah menggelar swab tes terhadap 17 warga yang terpantau hasil rapid tesnya reaktif.

17 warga itu, terdiri dari hasil rapid massal enam warga yang reaktif rapid tes di di tes pertama kali.

Kemudian, di rapid massal hasil rapid tes massal kedua 11 orang. Lantas dari hasil swab, untuk enam orang pertama sudah dua kali swab, hasilnya negatif.

Sedangkan, untuk 11 orang lain, pihaknya sudah menggelar swab kepada delapan orang yang masih menunggu hasil. Sedangkan tiga lainnya sudah selesai di Swab hasilnya negatif.

"Untuk swab yang delapan orang masih kami tunggu hasilnya," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved