Program Guru Penggerak, Lahirkan Guru Pembelajar yang Berpusat kepada Murid, Berikut Cara Mendaftar

Melalui program ini, Kemendikbud berkomitmen memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik dengan melahirkan agen-agen perubahan yang

Net
Ilustrasi guru 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

 

 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Berpijak pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang menghadirkan tiga kata kunci yang perlu diterapkan bagi seorang guru, yaitu teladan, motivasi, dan berdaya atau merdeka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Guru Penggerak pada Jumat (3/7/2020) lalu. 

Melalui program ini, Kemendikbud berkomitmen memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik dengan melahirkan agen-agen perubahan yang berpusat kepada murid.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan program guru penggerak dituntut untuk berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik.

Di Masa Pandemi Bekerja dan Kehidupan Pribadi Terasa Tanpa Sekat, Bagaimana Menyeimbangkannya?

Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Untuk SMP, Jumat 17 Juli : Tokoh-tokoh Inspiratif Dunia

Cerita Achmad Purnomo Dipanggil ke Istana: Diberitahu Pak Jokowi yang Direkomendasi Gibran-Teguh

“Guru penggerak ini dengan suci hati mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak, namun untuk berhamba pada sang anak,” ujar Iwan di Jakarta, melalui keterangannya Jumat  (17/7/2020).

Analogi berhamba ini, kata Iwan adalah betul-betul totalitas apa yang diberikan oleh guru sebagai pendidik dan semua penggiat yang ada dalam ekosistem pendidikan dengan fokus kepada bagaimana melayani anak.

“Inilah sebenarnya yang kita inginkan dari seluruh guru di Indonesia, seperti pesan Ki Hajar yaitu berpusat kepada murid,” kata Iwan.

Oleh karena itu, guru penggerak dituntut untuk dapat menjadi teladan, serta bisa memotivasi sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid.

Di Tengah Pandemi, Para Miliarder Ini justru Semakin Kaya

Roger Danuarta Dan Cut Meyriska Dikabarkan Sudah Dikaruniai Anak Pertama

Terekam CCTV, Oknum ASN Dihabisi Secara Sadis di Jalanan Oleh Kerabatnya, Terungkap Motifnya Ini

“Ini yang kita maksud sesuai dengan yang dipesankan oleh Bapak Pendidikan kita. Tumbuh kembang secara holistik yaitu jalan secara cipta, rasa, dan karsa. Tajam pikirannya lalu kemudian halus rasanya, lalu kuat dan sehat jasmaninya,” ujar Iwan.

Untuk itu, guru penggerak hadir sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan. 

Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit pemimpin ekosistem pendidikan di masa depan.

Iwan melanjutkan guru penggerak ini hadir menjadi teman belajar yang penuh inspirasi dan menguatkan semangat bagi guru-guru lain. 

LINK STREAMING Belajar Dari Rumah TVRI, Jumat 17 Juli 2020

Tak Mampu Bayar Utang, Suami Minta Istri Layani Intim Pemberi Utang, Sang Istri pun Hamil

Bagaimana pun kondisi yang ada, guru penggerak tidak akan patah semangat dan tidak mudah putus asa, tetapi terus berjuang dengan sebaik mungkin. 

“Ini hal yang sangat penting yang perlu kita terus komunikasikan ke semua pemangku kepentingan,” tutur Iwan.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menilai apabila program Guru Penggerak terlaksana dengan baik maka tidak ada lagi guru yang tidak baik di daerah. 

Menurutnya, program Guru Penggerak ini sesuai dengan visi dan misi Kota Malang yaitu menjadikan Malang bermartabat melalui pendidikan. 

“Inilah yang ditunggu oleh orang tua. Peran guru menjadi penggerak, karena sosok guru adalah digugu dan ditiru ini selalu kami ingatkan,” jelas Zubaidah.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan program guru penggerak dapat menciptakan peserta didik yang berkarakter. 

“Seorang guru penggerak adalah mereka yang memiliki motivasi yang tinggi, Ia mampu mengidentifikasi siswanya sehingga sebisa mungkin siswanya pulang dari sekolah, mengerti apa yang dikerjakan,” tutur Jumeri.  

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perguruan Taman Siswa, Ki Saur Panjaitan mengatakan, guru harus mampu menangani siswa yang unik dan heterogen. 

“Hadirnya program Guru Penggerak harus mewujudkan guru teladan yang bisa menangani siswa yang unik dan beragam,” ujarnya.

Terkait dengan hal itu, bagi guru-guru di seluruh Indonesia yang terpanggil hatinya untuk menjadi guru penggerak, bisa segera mendaftar melalui sekolah.penggerak.kemdikbud. go.id/gurupenggerak/ pada tanggal 13 sampai 22 Juli 2020. 

Tahap pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dilaksanakan pada 23 hingga 30 Juli 2020 dengan meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, dan esai.  

Selanjutnya, pada tahap kedua yaitu pada 31 Agustus sampai 16 September 2020 akan meliputi simulasi mengajar dan wawancara. 

Tahap terakhir adalah pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama pada 19 September 2020.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved