Corona di Bali
Seorang Pegawai di Karangasem Postif Covid-19, Aktivitas di Kantor DPRD Ditutup Sementara
Pihaknya belum bisa memastikan kapan aktivitas di Sekretariat DPRD akan dibuka kembali, mengingat kondisi belum bersahabat.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM KARANGASEM - Aktivitas perkantoran di DPRD Karangasem, Bali kini ditutup sementara setelah ditemukan 2 orang pegawai di Kantor DPRD positif Covid- 19.
Tenaga kerja di Sekretariat DPRD, kontrak dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara diminta kerja dari rumah (work from home).
Sekertaris Dewan (Sekwan) Karangasem, I Wayan Ardika, mengungkapkan, bahwa pegawai berkerja dari rumah sudah satu minggu.
Terhitung dari 9 Juli 2020 sampai sekarang.
• World Bank Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di Kisaran Nol Persen, Penduduk Miskin Naik 8 Juta
Pihaknya belum bisa memastikan kapan aktivitas di Sekretariat DPRD akan dibuka kembali, mengingat kondisi saat ini disebutnya belum bersahabat.
"Makanya kita imbau kepada masyarakat agar jangan dahulu ke kantor DPRD Karangasem. Kecuali ada kegiatan yang bersifat urgen, penting, dan tidak bisa dilakukan mengunakan whatsapp dan internet,"ungkap Sekwan DPRD, Wayan Ardika, Jumat (17/7/2020).
Langkah ini diambil untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Karangasem.
Menekan jumlah kasus Covid-19 mengingat temuan kasus Covid di Bumi Lahar terus meningkat drastis tiap hari, terutama kasus transmisi lokal hampir mencapai sekitar 82 persen.
Sedangkaan sisanya Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Mantan Camat Abang ini meminta, pegawai DPRD Krangasem yang sempat komunikasi atau kontak dengan dua pejabat yang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri dengan penuh tanggung jawab.
"Pegawai yang berkontak dan komunikasi dengan pasien harus isolasi mandiri," harap Ardika.
Menurutnya yang terpenting adalah kegiatan di DPRD bisa dilaksanakan.
"Tadi sempat gelar kegiatan gootong-royong di kantor DPRD dengan memperhatikan protokol kesehatan,"imbuhnya.
Namun demikian, kegiatan administrasi DPRD yang bisa dikerjakan di rumah harus segera dituntaskan.
Adapun 2 pejabat di DPRD Karangasem dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan swab dengan dengan waktu yang berbeda.
Awalnya pejabat yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya 1 orang.
Hingga akhirnya tim medis penangganan percepatan Covid - 19 kabupaten Karangasem melakukan rapid test tanggal 10 Juli 2020 yang lalu.
Jumlah pegawai yang di-rapid test sekitar 15 orang.
Hasilnya 1 orang reaktif dan setelah di SWAB dinyatakaan positif.
Sehingga pegawai DPRD yang positif Covid-19 2 orang.
Yang bersangkutan sekarang dirawat di rumah sakit di Denpasar untuk pengobatan dan perawatan.
"Semoga tidak ada tambahan lagi. Dan pegawai yang positif bisa segara sembuh," harap Ardika.
Untuk dikeetahui, jumlah kasus Covid-19 di Kab. Karangasem per 16 Juli 2020 sebanyak 153 kasus.
Rinciannya 91 orang dinyatakan sembuh, 3 orang meninggal dunia dan sisanya masih dalam perawatan.
Pasar Ditutup
Kasus penyebaran virus Covid-19 di Karangasem masih berlanjut seperti di banyak wilayah lain di Bali.
Sebelumnya, tiga pasar tradisional di Kabupaten Karangasem, Bali, sementara hanya dibuka untuk pedagang lokal lantaran merebaknya kasus Covid-19 di Bumi Lahar setiap harinya.
Pedagang yang diperbolehkan berdagang hanya warga di sekitar pasar, sedangkan dari luar tidak boleh.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Karangasem, Wayan Sutrisna mengatakan, pasar tradisional yang dibuka untuk lokal yakni Pasar Pesangkan, Kecamatan Selat.
Pasar Tukad Ling dan Rubaya, Kecamatan Kubu.
Kebijakan ini diterapkan sejak akhir Juni 2020 lalu.
"Dari 14 pasar yang dikelola Pemerintah Karangasem, hanya 3 pasar yang menerapkan kebijakan seperti itu. Semua beroperasi seperti biasanya. Ini hasil keputusan Gugus Tugas Desa dan Kecamatan,"ungkap Kepala Disprindag, I Wayan Sutrisna, Selasa (14/7/2020).
Ditambahkan, operasional pasar boleh diatur di masing-masing satgas.
Mengingat kasus Covid-19 di Karangasem terus bertambah tiap hari.
Satgas di Desa dan Kecamatan memiliki wewenang dalam terapkan operasional pasar sesuai situasi kondisi di setiap daerah tersebut saat pandemi.
"Ini hasil evaluasi di Desa dan Kecamatan. Sifatnya sementara. Kita tak ingin terjadi cluster pasar seperti di Klungkung, Bangli. Semoga kita semua terhindar dari Covid-19," tambah Sutrisna, mantan Kabag Ekonomi serta Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda serta Olahraga (Disdikpora).
Petugas Disprindag Karangasem terus memberi sosialisasi dan edukasi ke pedagang serta pembeli yang berkunjung ke pasar.
Bagaimana dagang serta pembeli tetap kedepankan perilaku hidup sehat dan bersih dan mengikuti protokol kesehatan sesuai yang ditentukan oleh gugus tugas percepatan Covid-19.
Penerapan protokol kesehatan ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Adapun fasilitas berkaitan dengan protokol kesehatan telah disediakan seperti tempat cuci tangan, face shield untuk para pedagang, dan diharuskan mengunakan masker untuk pedagang/pembeli yang berkunjung sekitar pasar.
"Disprindag Karangasem telah persiapkan fasilitas protokol kesehatan. Seperti alat pelindung diri (APD), tempat cuci tangan, serta alat pengukur suhu tubuh. Hand sanitaizer beserta sabun dan air untuk cuci tangan,"tambah Sutrisna.
Pihaknya akan berupaya memutus penyebaran Covid-19 dan rutin melakukan penyemprotan desinfektan di setiap pasar.
Penjagaan pasar bekerja sama dengan instansi terkait, pecalang beserta satgas gotong royong desa adat.
Harapannya, kasus Covid-19 bisa ditekan di Karangasem, dan yang terpenting bisa memutus penyebaran virus di Bumi Lahar.(*)