Mulai Senin 20 Juli, Pemkot Denpasar Larang Bermain Layang-Layang di Pantai Padang Galak

Sebelumnya banyak warga Denpasar dan luar Denpasar yang memenuhi Pantai Padang Galak Kesiman untuk bermain layang-layang.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Dok. Tribun Bali
Ilustrasi Lomba layang-layang di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali Minggu (23/6/2019) sebelum adanya pandemi Covid-19. 

Guna mengakomodir aspirasi dan penyaluran hobi para penggemar layang-layang atau rare angon, muncul ide kreatif dari masyarakat. 

Salah satunya lomba layang-layang virtual yang sempat diadakan pada Minggu (12/7/2020).

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), mengapresiasi ide kreatif penggagas lomba layang-layang virtual yang digelar di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai momentum yang baik bagi dunia pariwisata untuk mulai bangkit dari keterpurukan.

"Ini menunjukkukkan pelaku pariwisata siap dengan protokol kesehatan dan melihat kesungguhan kita serta menampilkan Bali yang tetap menarik.Ini awal baik mengenalkan destinasi. Juga memberikan warna dan pemahan dunia luar bahwa Bali sudah siap," kata Cok Ace.

Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini berharap, event semacam ini dijadikan momentum untuk menunjukkan pada dunia bahwa Bali telah siap memasuki tatanan kehidupan era baru dengan menerapkan protokol kesehatan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata.

Ia berharap, ketatnya protokol kesehatan yang diterapkan di objek wisata dan sarana akomodasi terus diunggah di media sosial sehingga dunia luar tahu bahwa Bali sangat konsen terhadap penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Lebih dari itu, kegiatan yang melibatkan peserta dari luar daerah ini diharapkan menjadi media untuk membangun jejaring antar destinasi.

"Mari kita tunjukkan pada dunia luar bahwa Bali dengan pesona keindahan alamnya siap menerima wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

Pada lomba layang-layang virtual yang telah diadakan tersebut,  ada 380 peserta yang ikut serta. 

Tak hanya berasal dari Bali, tapi juga melibatkan peserta dari Lombok dan Sulawesi.

Kadek Suprapta Meranggi selaku penggagas acara menyampaikan, lomba layang-layang virtual ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para rare angon.

Pria yang lebih dikenal dengan nama Deck Sotto ini menginformasikan bahwa perlombaan tersebut merupakan kali kedua pelaksanaan lomba layang-layang virtual tahun ini.

Lomba season 1.0 yang mengusung tema Rare Angon vs Covid-19 dilaksanakan 31 Mei 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 155.

Sukses digelar pada sesi pertama, pihaknya menerima banyak permintaan agar kegiatan serupa digelar kembali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved