Jet Tempur Eurofighter Typhoon yang Rencananya Dibeli Menhan Prabowo Ternyata Bermasalah
pesawat tempur itu ternyata sempat dipermasalahkan di Austria akibat tingginya biaya operasional.
TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI nampaknya perlu mempertimbangkan lagi rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Austria.
Pasalnya, pesawat tempur itu ternyata sempat dipermasalahkan di Austria akibat tingginya biaya operasional.
Austria operasional 15 pesawat tempur delta wing buatan konsorsium Eropa.
Sempat ada rencana Austria memensiunkan pesawat ini karena dianggap menghabiskan anggaran negara.
• Editor Metro TV Yodi Prabowo Tak Dianiaya, Penyebab Tewas Akibat Ditusuk dengan Pisau
• Tidak Terkecuali, Indonesia Terancam Resesi, PHK dan Kemiskinan Bakal Meningkat, Begini Kata Ekonom
• Kebun Raya Eka Karya Bali Kembali Buka Besok, Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19
Menurut estimasi yang dilakukan pemerintah Austria, biaya operasional Typhoon akan mencapai antara 4,4 miliar hingga 5,1 miliar Euro selama 30 tahun ke depan.
Komisi khusus yang ditunjuk menghitung biaya ini mengatakan, dengan mengganti pesawat jenis lain, maka pemerintah Austria berpotensi melakukan penghematan 100 juta hingga 2 miliar Euro pada 2049 mendatang.
Pada 2017, situs flightglobal.com mengatakan bahwa Menhan Austria akan memensiunkan 15 Eurofighter Typhoon Tranche-1 pada 2020 ini.
Namun belakangan, dikutip dari Janes.com, Selasa (21/7/2020), Menhan Austria Klaudia Tanner mengatakan akan mempertahankan pesawat Typhoon ini karena ada kontrak dengan Airbus yang jika diputuskan akan memakan biaya penalti.
Austria memiliki sengketa hukum dengan Airbus, pemimpin konsorsium Eurofighter Typhoon. Pada 2017, pemerintah Austria mencurigai proyek pengadaan pesawat tempur senilai 2 miliar dollar AS yang disepakati pada 2003 lalu itu memiliki unsur suap dan korupsi.
Sejumlah pejabat pemerintahan dan pimpinan Airbus telah diperiksa.
Dassault Rafale Airbus dan konsorsium lain, BAE Systems (Inggris) dan Leonardo (Italia) membantah tuduhan Pemerintah Austria, namun sepakat membayar 99 juta dollar AS atas investigasi pemerintah Jerman terkait tuduhan korupsi pembelian itu.
Austria pada awalnya memesan 18 Eurofighter Typhoon, namun jumlah pesanannya dikurangi menjadi 15 pesawat pada 2007.
Dilansir dari Aircraftcompare, Selasa (21/7/2020), harga Eurofighter Typhoon di Eropa berkisar antara 58 - 70 juta dollar AS per unit.
Sementara untuk ekspor di luar Eropa, harganya mencapai 124 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,84 triliun (kurs Rp 14.800).
• Desa Adat Gelgel Nihil Warga Dikarantina Karena Covid-19
• Suami Dipenjara, Istri Terlibat Cinta Terlarang dengan Pria Lain, Anak Dijual untuk Beli Ponsel
• Kadek Agung Terkejut, Tak Ada Pikiran Nama Masuk Timnas Senior dan Kualifikasi Piala Dunia 2022
Harga bisa jauh lebih tinggi, tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.