Artis Rency Milano Jadi Diduga Alami Malpraktik Filler, Kini Dagunya Jadi Keras Dan Bernanah
Diceritakan bahwa awalnya Rency Milano hanya ingin filler untuk menambah volume bibir dan juga dagunya.
TRIBUN-BALI.COM- Artis sekaligus kakak dari Elma Theana & juga Sonny Septian, Rency Milano harus menelan pil pahit menjadi korban malpraktik disebuah klinik kecantikan.
Kejadian berikut ini hendaknya bisa jadi pelajaran untuk kita semua.
Diceritakan bahwa awalnya Rency Milano hanya ingin filler untuk menambah volume bibir dan juga dagunya.
Tapi kenyataannya area tersebut justru membatu dan malah mengeluarkan cairan pekat yang mirip dengan nanah.
Mulanya, sang adik, Elma Theana mengunggah foto-foto kakaknya dengan wajah yang cukup mengagetkan.
Wajah Rency Milano nampak seperti turun ke bawah dengan pipi yang lurus.
Pada foto-foto selanjutnya, terlihat dagunya mengeluarkan cairan pekat seperti nanah.

Menurut penjelasan Elma Theana, kakaknya menjadi korban malpraktik di salah satu klinik kecantikan dan awalnya ingin filler, namun malah jadi membatu.
Dagu Rency Milano pun nampak membengkak.
'Sebenarnya cm di filler aja, dan menurut dokter kecantikan filer 1 thn akan hilang sendiriIni kok malah jd batu. Jd apa ya yg di suntikinnya??' tulisnya.
Hingga kini, Rency Milano masih dalam tahap pemulihan.
Kini wajahnya dibebat perban yang melingkari wajahnya dan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
Rency Milano pun sampai saat ini masih belum menjelaskan prosedur seperti apa yang sudah dijalaninya.
Ia meminta netizen untuk menunggu sampai ia sudah sehat kembali seperti sedia kala.
Tren Filler dan Tanam Benang yang Ternyata Bisa Berbahaya
Tren kecantikan terus berkembang, dan semakin banyak anggota masyarakat yang melakukan beragam operasi hingga tindakan khusus untuk mendapatkan kecantikan yang paripurna.
Salah satunya praktik estetika yang kini banyak dikenal orang adalah operasi filler dan tanam benang (threadlift).
Namun, saat ini masih banyak ditemukan penggunaan filler dan benang yang tidak tepat.
Sehingga akhirnya, alih-alih menjadi cantik, yang didapat justru dampak buruk.
Operasi semacam itu lazim dilakukan untuk bagian tubuh seperti hidung, dagu, pipi, bahkan payudara dan organ intim.
Pada sebuah kesempatan, dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), Irena Sakura Rini pun memberikan pandangannya.
Dia mengatakan, filler, botox, maupun tanam benang sebetulnya adalah terapi yang tidak berbahaya.
Namun, yang menjadikan terapi itu berbahaya adalah saat dilakukan di tempat yang tidak seharusnya, dan dengan prosedur yang tidak tepat.
Risiko terburuknya adalah bisa menyebabkan kematian.
Misalnya pada saat suntik filler payudara.
"Sangat berbahaya karena (filler) bisa masuk ke pembuluh darah besar saat tindakan penyuntikan yang berakibatkan serangan sesak mendadak. Ini akibat sumbatan pembuluh darah pada jantung dan paru yang bisa mengakibatkan kematian," ujar Sakura dalam paparan Perapi di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (10/3/2018) sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com.
Di samping itu, filler yang masuk ke sela kelenjar payudara pada akhirnya berpotensi menyulitkan pemeriksaan apabila tumbuh kanker payudara.
Sementara untuk bagian lainnya, -seperti hidung, pun tak berisiko lebih ringan.
Dia mengatakan, sepanjang garis senyum hingga pangkal hidung terdapat banyak pembuluh darah.
Nah, jika pengerjaan dilakukan oleh seseorang yang kurang memahami anatomidan dan tidak sesuai, maka bisa menimbulkan kesalahan fatal.
Dalam beberapa kasus, filler juga dilakukan bukan dengan bahan Hyalluronic Acid namun dengan bahan lain yang kurang tepat.
Pembuluh darah di hidung yang seharusnya berfungsi menghidupi kulit kemudian menjadi tertutup dan kulit akan menjadi mati.
Kondisi ini terjadi karena ada tarik-menarik, dan jaringan di hidung sudah "rompal".
Bisa pula bentuk hidung menjadi aneh seperti singa, karena lekuk tulang hidung yang hilang.
Jika sudah demikian, para ahli bedah plastik seringkali harus melakukan operasi beberapa kali. Itu pun belum tentu hidung bisa kembali seperti posisi semula.
"Mungkin kondisi ini justru akan merugikan pasien, karena cekung (dari hasil filler yang gagal) akan meninggalkan cacat," tutur dia.
Sakura juga mencontohkan salah satu pasien yang pipinya menjadi berlubang karena prosedur penanaman benang yang salah.
Kulit pipi pasien tersebut pada akhirnya tak bisa bernafas karena tersumbat sekitar 50-70 benang.
Bedah yang semula sederhana lalu beruabah menjadi operasi besar.
Para ahli bedah plastik harus terlebih dahulu mengambil kulit dari bagian lain untuk menambal bagian lubang tersebut, sambil menunggu infeksinya hilang.
Benang tersebut juga tidak mudah dilepaskan dari kulit, dan dipenuhi nanah.
Menurut dia, kondisi semacam ini salah satunya bisa disebabkan karena pengerjaan yang tidak steril.
"Kami tidak melarang dan tidak mengharuskan ke mana," cetusnya.
"Tapi kami ingin masyarakat lebih cerdas dan bertanya pada para ahli dermatologis, ahli bedah plastik, sebelum melakukan (operasi)," ucap dia lagi.
Dokter spesialis bedah plastik lainnya, Teuku Adifitrian yang lebih dikenal dengan sapaan Tompi pun memberikan kesaksi senada.
Tompi mengatakan, masing-masing ahli bedah anggota Perapi dalam sebulan bisa menangani sekitar 15-20 pasien, yang mengalami masalah akibat praktik bedah estetika yang salah.
Diyakini, -jika memperhatikan tren yang berkembang, maka angka itu bisa terus meningkat pada hari-hari mendatang.
Bahan yang biasa digunakan sebagai filler adalah Hyaluronic Acid.
Secara materi, kata Tompi, bahan tersebut aman. Hanya saja sering ada penempatan yang keliru.
"Kalau pakainya sesuai indikasi bagus-bagus saja, kok. Asal tidak berlebihan," kata Tompi.
"Patokan standar operasional prosedur saya adalah, filler tidak akan pernah saya gunakan untuk menaikkan hidung," tegas Tompi.
Bedanya Botox, Filler dan Tanam Benang
Ketiga perawatan wajah tersebut saat ini memang sedang populer dan banyak digandrungi terutama kaum wanita.
Tanam benang bisa dibilang inovasi yang paling baru, sedangkan botox dan filler sudah jauh eksis dibandingkan tanam benang.
Namun, perawatan ini mempunyai cara pengerjaan, titik, fungsi dan efek samping yang berbeda-beda.
Lalu apa saja perbedaan dan efek samping dari tiga perawatan tersebut?
Botox
Suntikan botox yang digunakan untuk menghilangkan kerutan. Pada titik yang disuntikan botox maka ototnya akan relaks sehingga mampu menahan kerutan.
Tapi suntik botok ini sifatnya tidak permanen atau bertahan sekitar tiga sampai enam bulan.
Tentunya harus ada jarak untuk waktu suntik agar muka tidak kaku, karena salah satu efek samping botox adalah memar.
“Penting untuk pasien hati-hati, suntik dilakukan oleh dokter dan kalau kebanyakan botox wajah bisa menjadi kaku. Ekpektasi seperti apa harus disesuaikan juga dengan seberapa agresif injection bekerja,” kata dokter kecantikan dan kulit, dr. Wahyu Iskandar saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Filler
Proses penyuntikan memasukkan cairan hyaluronic acid di bagian wajah untuk menambah volume di bagian tertentu.
“Kalau kita ngomong bayangan, cekungan, volume berarti filler, karena tujuan utama filler untuk mengisi,” ucap dr. Wahyu Iskandar.
Hampir sama dengan botox, filler wajah juga efeknya memar dan mudah menimbulkan kaku jika terlalu sering disuntikkan.
Tanam Benang
Untuk tanam benang, treatment ini berfungsi untuk tekstur seperti agar muka terlihat lebih kencang.
Metodenya hampir mendekati proses bedah khusus dengan memasukan benda yang bentuknya seperti benang.
Oleh karena itu untuk perawatan tanam benang, sebelum tanam benangnya agak cukup lama karena harus ada observasi khusus sehingga bisa lebih sakit dibandingkan perawatan lainnya.
“Ada tahapan dulu gak langsung treatment, gak bisa ya langsung tanam benang kalau hanya keluhan yang pasien yang rasakan. Kondisi kulit lebih prioritas apa dulu, ga bisa langsung,” tutur dr. Wahyu Iskandar. (*)
Artikel ini telah diterbitkan Grid.fame.id dengan judul : Ngeri Banget! Kena Malpraktik Klinik Kecantikan, Dagu & Bibir Rency Milano Kakak Elma Theana Keluarkan Cairan Pekat Hingga Membatu dan Wartakotalive dengan judul HATI-HATI Merawat Wajah, Kenali Perbedaan Botox, Filler, Tanam Benang dan Efek Sampingnya