Corona di Bali
Anak-anak Nangis Bosan di Rumah, Pengunjung Mulai Datangi Tempat Konservasi Penyu di Serangan
Salah seorang staf konservasi penyu, Wayan Indra mengatakan kebanyakan pengunjung berasal dari Denpasar, Badung, dan Gianyar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dengan adanya penerapan new normal di Bali, Tempat Konservasi Penyu di Jalan Tukad Wisata Nomor 4, Serangan, Denpasar, Bali, pun kini sudah dibuka untuk pengunjung.
Tempat ini dibuka mulai 9 Juli 2020 lalu.
Walaupun sudah dibuka, namun kunjungan belum begitu ramai dan masih didominasi oleh wisatawan lokal.
Salah seorang staf konservasi penyu, Wayan Indra mengatakan kebanyakan pengunjung berasal dari Denpasar, Badung, dan Gianyar.
"Kebanyakan ke sini main sama anak-anaknya, katanya anaknya nangis bosan di rumah," katanya.
Dalam sehari rata-rata kunjungan bisa mencapai 15 orang.
Sementara untuk kunjungan wisatawan asing hanya 2 sampai 3 orang per hari, itupun wisatawan asing yang sudah lama tinggal di Bali.
Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, sudah tentu kalah jauh dengan jumlah kunjungan 50 hingga 150 orang per hari.
"Saat ini ramainya Sabtu dan Minggu, kan mereka ke pantai, terus main-main ke sini, kalau hari biasa sepi. Kadang tak ada sama sekali," katanya.
Indra menambahkan, banyak juga anak-anak sekolah yang membatalkan kunjungannya dikarenakan pandemi Covid-19.
Sebelum dibuka kembali, tempat ini tutup untuk umum dari akhir Maret hingga Juli 2020.
Walaupun dalam masa pandemi Covid-19, pelepasan tukik masih tetap berjalan.
Akan tetapi tukik hanya dilepas di Pantai Serangan.