Corona di Indonesia

Legislator PKS Minta Pemerintah Hati-hati Uji Klinis Vaksin dari China, Ini Alasannya

Anggota Komisi VII DPR RI dari fraksi PKS, Mulyanto, minta pemerintah berhati-hati melakukan berbagai tahapan uji klinis ini.

Editor: Eviera Paramita Sandi
AFP/NICOLAS ASFOURI
Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. 

Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan.

Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, calon vaksin yang dikirim Sinovac diterima Bio Farma pada 19 Juli 2020. Kandidat vaksin itu akan diuji klinis tahap tiga. 

Alasan Indonesia Pilih Vaksin dari China

Direktur PT Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan vaksin Sinovac dipilih karena pengembangannya berlangsung cepat.

Menurut Honesti, semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan melalui tahapan uji preklinis, uji klinis fase 1, fase 2 dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.

Saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji preklinis atau pun uji klinis fase 1.

Namun Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.

"Vaksin dari Sinovac termasuk yang paling cepat pengembangannya, saat ini sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Di sisi lain, Honesti menegaskan bahwa Indonesia juga membutuhkan akses cepat terhadap ketersediaan vaksin.

Sebab, saat ini puluhan juta rakyat harus keluar rumah tiap hari untuk mencari nafkah dan mereka beresiko besar terpapar virus corona.

"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin, karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," katanya.

Meski pengembangan vaksin Sinovac berjalan cepat, namun Honesti memastikan bahwa proses dan tahapannya sudah dilakukan dengan baik.

Hasil uji preklinis vaksin Sinovac pada hewan sudah memberi hasil yang memenuhi syarat, dan telah dipublikasikan di Journal Science.

Kemudian uji klinis fase 1 di China memberi hasil aman utk aspek safety.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved