Biaya Perawatan 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon Bekas yang Mau Dibeli Prabowo Rp 6,5 T per Tahun

Sebab, kata Hasanuddin, biaya perawatan 15 pesawat tempur tersebut, menurut informasi, mencapai Rp 6,5 triliun per tahun.

Editor: Wema Satya Dinata
Eurofighter
Pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik AU Austria. 

TRIBUN-BALI.COM - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyebut Indonesia bakal merugi jika membeli 15 unit jet tempur Eurofighter Typhoon bekas pakai dari Austria.

Sebab, kata Hasanuddin, biaya perawatan 15 pesawat tempur tersebut, menurut informasi, mencapai Rp 6,5 triliun per tahun.

Ia juga mengungkapkan, salah satu alasan Austria hendak menjual 15 unit pesawat tempur tersebut, karena tingginya biaya perawatan.

Menurut Hasanuddin, masa pakai 15 unit pesawat tempur yang dikabarkan hendak dibeli pemerintah, saat ini tersisa 13 tahun dari total 30 tahun.

Pemantauan Protokol Kesehatan di Pasar Pasah Pemedilan Denpasar, Pedagang Tak Patuh Diberi Teguran

Ramalan Zodiak Cinta 29 Juli 2020, Virgo Mengalami Masalah Kecil, Aquarius Jangan Mengambil Risiko

WHO Khawatirkan Negara-negara yang Mengira Telah Melawan Covid-19 Dan Terapkan Protokol Kesehatan

"Mereka hitung kurang lebih untuk sisa 13 tahun masa pakai itu memerlukan biaya sekitar 5 miliar Euro, atau kurang lebih Rp 85 triliun untuk masa pemakaian selama 13 tahun."

"Atau kira-kira Rp 6,5 triliun per tahun," kata Hasanuddin dalam diskusi daring yang digelar Imparsial dan ICW, Senin (27/7/2020).

Oleh karena itu, menurut Hasanuddin, jika pemerintah membeli 15 unit pesawat tersebut, maka setiap tahun harus mengeluarkan uang Rp 6,5 triliun.

Bahkan, menurutnya hal tersebut belum termasuk biaya lainnya.

Ia menilai pemerintah tidak akan sanggup mengeluarkan biaya perawatan yang sedemikian besar.

"Artinya apa? Kalau kita beli berarti TNI AU, atau TNI, atau negara harus membiayai 15 unit typhoon tiap tahun sebanyak Rp 6,5 T selama masa pakainya, sisa adalan 13 tahun."

"Ini kan hanya memindahkan masalah saja."

"Dilihat besarannya saya kira kita tidak mungkin mampu untuk memelihara ini."

"Seberapa besar anggaran yang kita miliki hanya untuk 15 unit saja? Belum pelatihan, belum kebutuhan lain."

"Itu yang harus dapat perhatian kita semua, terutama maintenance sesudah kita beli," beber Hasanuddin.

Curi Traktor, Residivis Kasus Pencurian Diringkus Polisi

Ramalan Zodiak 29 Juli 2020, Aries Berhati-hatilah, Cancer Beristirahatlah

Kelurahan Sumerta Gencarkan Monitoring Sosialisasi Protokol Kesehatan, Cegah Penyebaran Covid-19

DPR Belum Diajak Diskusi

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved