Kisah WNA Telantar di Bali Selama Pandemi Covid-19, Kehabisan Bekal Hingga Tidur di Rumah Bedeng
WNA tersebut, menurutnya, tidak ada catatan tindakan kriminal namun tetap diamankan dengan rasa kemanusiaan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Eviera Paramita Sandi
“Kemarin WNA tersebut terlantar. Jadi kami langsung koordinasi dengan Polsek Mengwi karena kemarin diamankan jajaran Kapolsek Mengwi,” akunya.
Pihaknya mengaku, pada Rabu pagi langsung mendatangi WNA yang telantar tersebut dan dilakukan rapid test.
“Tadi kami sudah tindaklanjuti WNA itu, jadi sebelum di bawa ke kantor Imigrasi ia menjalani rapid test di Puskesmas Mengwi I,” jelasnya.
Hasil rapidnya non reaktif.
Suryanegara melanjutkan bahwa WNA tersebut memang telantar dan kini tidak memiliki bekal.
Saat ditemui di Munggu ia mengaku berjalan dari Pantai Jimbaran.
Tempat tidur pun kini tidak punya lantaran tidak mempunyai bekal.
“Namun kini sudah diantarkan ke Imigrasi, sehingga sudah di tindaklanjuti oleh Imigrasi,” pungkasnya.
WN Singapura Menumpang di Rumah Bedeng
WNA telantar di masa pandemi Covid-19 di Bali bukan kali ini saja terjadi.
Sebelumnya, seorang Warga Negara asal Singapura ditemukan Tim Satgas Covid-19 di sebuah rumah bedeng di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali saat melakukan kegiatan patroli rutin di wilayah tersebut, Senin (27/4/2020) dinihari.
Ia sudah tinggal di sebuah rumah bedeng kurang lebih satu bulan lamanya.

“Tadi katanya dia mau pulang ke negaranya tapi tidak ada penerbangan kesana (Singapura) terus di tampung oleh temannya yang tinggal di bedeng itu. Katanya pernah kost tapi terus pindah ke sini. Saya minta dia dan temannya itu datang ke Kantor. Kami heran juga dia orang asing bisa tinggal di tempat seperti itu dan kenapa bisa sampai seperti itu kenapa,” jelas Wayan Sutama Asmara selaku Ketua Satgas Covid-19 Jimbaran mewakili Bendesa Adat Jimbaran.
Ia pun menyayangkan warga yang mengajak bule tersebut tinggal di rumah bedeng itu tidak melapor, baik ke Kepala Lingkungan setempat atau pun ke Kelurahan bahwa di sana ada WNA.
“Tadi sudah kita tanyakan. Jangankan lapor ke Banjar ke Desa juga tidak sama sekali,” sesalnya.