Corona di Indonesia
Sudah Tembus 104 Ribu Kasus, Apa yang Jadi Kendala Penyembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia?
Dari angka tersebut, 62.138 pasien dinyatakan sembuh dan 4.975 orang meninggal karena Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM - Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret 2020, kasus Covid-19 yang sudah dikonfirmasi pemerintah hingga Rabu (29/7/2020) pukul 12.00 WIB sudah mencapai 104.432 orang.
Dari angka tersebut, 62.138 pasien dinyatakan sembuh dan 4.975 orang meninggal karena Covid-19.
Ini artinya, ada 37.319 orang di Indonesia yang positif Covid-19 dan berjuang sembuh.
Berkaitan dengan kasus positif ini, apakah kapasitas rumah sakit di Indonesia dapat menampung pasien Covid-19?
• Dorong Peningkatan Trafik Penerbangan, 11 Bandara di Angkasa Pura I Fasilitasi Layanan Rapid Test
• Oknum Jaksa yang Foto Bareng Djoko Tjandra Dicopot dari Jabatannya, MAKI: Harusnya Dipecat
• Pemprov Bali Beri Sertifikat Penghargaan kepada Kelompok Relawan Penanganan Covid-19
Sebelumnya perlu diketahui, dari 37.319 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19, tidak semuanya mendapat perawatan di rumah sakit.
Pasien Covid-19 dengan kondisi gejala ringan ada yang melakukan isolasi mandiri dan beberapa daerah mengubah hotel atau wisma menjadi tempat karantina terpusat.
Menurut Ketua Departemen Menejemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Irwandy, SKM, M.ScPH, M.Kes, setidaknya ada 20-30 persen pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Jadi kalau kita berbicara tentang kapasitas rumah sakit, untuk kondisi saat ini, beberapa rumah sakit di daerah masih mencukupi (menampung pasien)," kata Irwandy dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
Artian kapasitas mencukupi di sini adalah tempat tidur yang ada di rumah sakit masih dapat menampung pasien.
Namun yang menjadi persoalan adalah tenaga kesehatannya.
"Yang menjadi persoalan, kalau kita berbicara tentang kapasitas rumah sakit, kita tidak hanya berbicara tentang tempat tidur yang kosong. Namun, kita juga harus bicara tentang orang yang akan merawat pasien," imbuh Irwandy.
Dia memberi contoh, pada Mei lalu rumah sakit di Surabaya kewalahan tangani lonjakan Covid-19.
Kewalahan di sini bukan hanya masalah tempat tidur tetapi juga tenaga medisnya.
"Tempat tidur mungkin masih tersedia beberapa. Tapi sumber daya manusia yang mengobati kurang dan ini menghambat juga. Jadi penutupan rumah sakit bisa terjadi," ujar Irwandy.
• Idul Adha 2020, Jadwal Buka Puasa Arafah 9 Dzulhijjah dan Keutamaan Menjalankannya
• Menpar Wishnutama: Pemulihan Sektor Wisata Banyuwangi Buka Kembali Lapangan Kerja
• Ramalan Zodiak Kesehatan 31 Juli 2020: Pisces Perbanyak Istirahat, Aries Jaga Pola Makan
"Yang perlu dikhawatirkan, tidak semua daerah memiliki kapasitas seperti Jakarta maupun Surabaya. Jumlah tempat tidur kita secara nasional cukup, yang jadi masalah adalah sisi distribusi." Dia mengingatkan, jika kasus Covid-19 meningkat pada daerah-daerah tertentu, maka kejadian seperti di Surabaya dapat terjadi kembali.
Menurut Irwandy, rumah sakit di Surabaya dan tenaga medisnya cukup jika pasien yang datang hanya dari wilayah Surabaya saja.
Namun pada kenyataannya, pasien dari daerah di sekitar Surabaya seperti Sidoarjo dan lainnya juga dirujuk ke rumah sakit Surabaya.
Hal inilah yang membuat penumpukan pasien di rumah sakit. Jika pun ada ruangan atau tempat untuk merawat pasien, tenaga medisnya terbatas dan akhirnya rumah sakit kewalahan.
"Mungkin penting bagi pemerintah saat ini untuk mendistribusikan kapasitas agar tidak terpusat," ujar Irwandy.
Hal ini agar pelayanan kesehatan di Tanah Air dapat merata dan menghindari kasus rumah sakit kewalahan menangani pasien seperti kejadian di Surabaya.
"Kapasitas cukup, tapi catatannya untuk di kota-kota besar. Sekarang beberapa kebijakan pemerintah kan (untuk) merujuk (pasien) ke ibukota provinsi. Akhirnya, rumah sakit di beberapa kota kapasitasnya sudah mulai menipis. Kapasitas ada, tapi menipis," jelas dia.
"Selain itu, redistribusi tempat tidur juga belum merata karena terlalu terpusat untuk beberapa daerah tertentu saja." Irwandy menjelaskan, di rumah sakit tersedia banyak tempat tidur.
Namun, tidak semua tempat tidur itu memenuhi syarat untuk isolasi pasien Covid-19.
Selain itu, kurangnya peralatan medis di sejumlah rumah sakit juga menjadi tantangan tersendiri dalam merawat pasien. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Capai 104 Ribu Kasus, Bagaimana Kapasitas Rumah Sakit di Indonesia?",