Raja Salman Sudah Tinggalkan Rumah Sakit Setelah Opperasi Kantong Empedu

Pemimpin berusia 84 tahun yang pernah berkunjung ke Bali itu masuk rumah sakit pada 20 Juli 2020 untuk

Editor: DionDBPutra
Biro Pers Sekretariat Presiden
Raja Salman dan Presiden Joko Widodo berjalan beriringan di istana pribadi raja, Al-Qasr Al-Khas, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (14/4/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, KAIRO - Penguasa Arab Saudi Raja Salman bin Abdulaziz meninggalkan Rumah Sakit King Faisal di ibu kota Riyadh seusai dinyatakan pulih.

Demikian laporan Kantor Berita SPA pada Kamis (30/7/2020).

Pemimpin berusia 84 tahun yang pernah berkunjung ke Bali itu masuk rumah sakit pada 20 Juli 2020 untuk menjalani pemeriksaan medis.

Raja Salman mengalami peradangan kantong empedu yang berhasil diangkat melalui operasi.

Dalam video yang dirilis oleh SPA, Raja Salman terlihat berjalan ke luar rumah sakit didampingi sejumlah ajudan dan putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dengan menggunakan masker.

Seperti biasa, Raja Salman berjalan dengan bantuan tongkat.

Raja yang memerintah negara penghasil minyak terbesar dunia sekaligus sekutu dekat AS sejak 2015 itu, memimpin rapat melalui video dari rumah sakit pekan lalu sebelum menjalani operasi.

Mulai Besok, Objek Wisata Taman Ayun dan Semua DTW di Badung Akan Pungut Restribusi

Ramalan Zodiak Sabtu 1 Agustus 2020, Cancer akan Fokus pada Suasana Rumah Tangga

VIDEO: Oknum Pengacara Aniaya Istri Setelah Istri Dapati Foto Wanita dalam Mobil Sang Pengacara

Dalam video yang ditayangkan oleh sejumlah media pemerintah, ia terlihat sedang membaca dan memeriksa dokumen.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen tanggal rekaman video tersebut.

Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha

Raja Salman memberi selamat Hari Raya Idul Adha kepada semua orang di saat umat Islam melakukan sholat Idul Adha pada Jumat pagi (31/7/2020) di Masjidil Haram, Masjid Nabi dan di seluruh Kerajaan di tengah upaya pencegahan Covid-19.

"Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada semua orang. Semoga Allah melimpahkan kita kebaikan, keberkahan, dan kesejahteraan di Hari Raya Idul Adha di mana kita berada," ujar Raja Salman.

"Kami juga meminta kepada-Nya (Allah SWT) untuk menerima ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji dan untuk menerima doa-doa umat Islam dan menghapus pandemi Covid-19 di negara kami," ujar dia, seperti yang dilansir Saudi Gazette, Jumat (31/7/2020).

Sementara itu, di Masjidil Haram, para jamaah melakukan salat dipimpin Sheikh Dr. Abdullah Bin Awad Al-Juhani, imam dan penceramah Masjidil Haram, yang menyeru jemaah haji untuk takut hanya kepada Allah SWT.

Sheikh Al-Juhani mengatakan: "Ini adalah Hari Raya Idul Adha yang diberkati, hari dilakukannya ibadah haji, hari selesainya wahyu dan sempurnanya ajaran Islam."

"Salah satu tindakan ibadah terbaik dan terbesar adalah kewajiban menunaikan haji, yang merupakan rukun Islam kelima. Ini adalah kewajiban bagi setiap pria Muslim dan wanita Muslim yang mampu secara fisik dan materi. Bagi yang melaksanakan ibadah haji maka akan mendapatkan pahala yang besar," ujarnya.

Sheikh Al-Juhani memuji pemerintah Arab Saudi yang dipimpin Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman karena mengatur haji dengan jamaah terbatas dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan mereka di Rumah Allah SWT di tengah pandemi virus corona.

Upaya tersebut menunjukkan bahwa salah satu ajaran dasar Islam adalah menyelamatkan hidup.

Dia mengutip perkataan Yang Mahakuasa (dan jangan bunuh diri) dan (jangan membuang tanganmu untuk binasa) bahwa Allah itu Maha Pemurah).

Di Madinah, sejumlah jamaah salat Idul Adha di Masjid Nabawi yang dihadiri Pangeran Faisal Bin Salman, Gubernur wilayah Madinah, dan wakilnya Pangeran Saud Bin Khaled Al Faisal.

Salat dipimpin oleh Sheikh Ahmed Bin Talib Bin Humaid yang bertindak sebagai imam dan penceramah.

Sumber: antaranews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved