RPH Jembrana Gratiskan Pemotongan Hewan, Terapkan Protokol Kesehatan

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA-Rumah pemotongan hewan (RPH) milik Pemerintah Kabupaten Jembrana, yang berada di Kelurahan Lelateng, Jumat (31/7/2020) menggratiskan pemotongan dalam momen perayaan Idul Adha 1441 Hijriah.

Bahkan, protokol kesehatan pun diterapkan untuk menghindari penyakit Covid-19.

Apalagi, saat ini memang sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru, dimana warga wajib mematuhi protokol kesehatan.

Pengurus Rukun Qifayah Al Husnul Kelurahan Lelateng, Yancehera mengatakan, pihaknya tidak mau mengambil resiko atau melabrak protokol kesehatan.

• Berapa Lama Daging Beku Dapat Bertahan di Kulkas?

• SP Ngaku Khilaf Kepada Anak Kandungnya Sendiri, Kerap Dilakukan Saat Pelaku Dalam Keadaan Mabuk

• Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Hewan Kurban DPW LDII Bali Turun 15 Persen

Sehingga pengurus memilih untuk melakukan pemotongan di rumah pemotongan hewan milik pemerintah.

Alasannya, selain higienis, dipastikan sesuai dengan protokol kesehatan.

"Biasanya kalau kita potong di lokasi masjid atau rumah warga, kan masyarakat yang nonton banyak. Itu tentu saja berbahaya. Apalagi di masa Covid ini kita diwajibkan harus jaga jarak menghindari kerumunan kalau di sini kan petugasnya terbatas," ucapnya Jumat (31/7/2020) kemarin.

Dalam momen lebaran haji ini, karena penerapan protokol kesehatan, maka RPH pemerintah ini kini pun kebanjiran job.

Dimana per hari biasanya hanya 4 hingga 6 ekor hewan.

Kemarin meningkat menjadi 10 ekor lebih hewan kurban yang dipotong.

Terpisah, Kasi Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Gede Adi Adnyana menyatakan, di hari raya Idul Adha ini pihaknya memberikan kebijakan bahwa biaya pemotongan di RPH digratiskan.

Kalau di hari biasanya pemotongan ada 4 sampai 6 ekor per hari.

Namun jelang Idul Adha ini per hari memotong 10 ekor.

"Penggratisan ini akan berlanjut besok hingga lusa," ungkapnya.

Adi menjelaskan, bahwa terkait dengan Idul Adha maka memang Pemda Jembrana memberikan penggratisan pemotongan hewan kurban.

Terutama bagi rukun atau masyarakat Islam dan masjid yang hendak melakukan pemotongan hewan.

Hal ini dikarenakan meskipun sudah dalam adaptasi kebiasaan baru, namun protokol kesehatan mesti dijaga.

"Ya kami berupaya untuk supaya warga tetap mematuhi protokol kesehatan," bebernya.(*)