Corona di Bali

Meski Sudah Dibuka, Pariwisata Bali Belum Berjalan Normal Seperti Sediakala

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali secara resmi telah membuka pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan domestik/nusantara mulai 31 Juli 2020 lalu

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Update Covid-19. Ilustrasi - Pemprov Bali akan membuka pariwisata untuk wisatawan domestik mulai Jumat 31 Juli 2020. 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali secara resmi telah membuka pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan domestik/nusantara mulai 31 Juli 2020 lalu.

Meski sudah dibuka, keadaan pariwisata Bali tak serta-merta bisa berjalan normal seperti sebelum pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Kalau berharap seperti normal banget seperti sebelum ada Covid-19 sih masih butuh waktu," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa saat dihubungi Tribun Bali dari Denpasar, Bali, Minggu (2/8/2020).

Astawa mengatakan, bahwa pihaknya menyadari wisawatan domestik/nusantara dari luar Bali juga harus mengumpulkan dana untuk berlibur.

Kena Razia di Buleleng, De Tu Pulang dengan Motor Hasil Curian

BREAKING NEWS Menhub Resmikan Pembangunan Pelabuhan Berkonsep Segitiga Emas di Bali

BREAKING NEWS-Peletakan Batu Pertama Pelabuhan Segitiga, Menhub Janji Berikan Kapal

Apalagi mereka yang wilayahnya sempat mengalami karantina dan tidak memperoleh penghasilan tentu lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasarnya terlebih dahulu.

Oleh karena itu mereka tidak langsung memakai penghasilannya untuk traveling, kecuali bagi mereka yang memiliki tabungan mungkin saja memakai dananya untuk berlibur.

Maka dari itu, dalam pembukaan pariwisata ini pihaknya berharap banyak lembaga-lembaga swasta maupun pemerintahan melaksanakan kegiatan di Bali seperti rapat dan sebagainya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mengisi kekosongan wisatawan mancanegara dan masih rendahnya kunjungan wisatawan domestik/nusantara.

Pihaknya berharap, dengan adanya meetings, incentives, conferencing and exhibitions (MICE) bisa menjadi penanda kebangkitan dunia pariwisata di Pulau Dewata.

"Kayaknya mulai besok sudah ada pertemuan-pertemuan. Dari Bappenas sudah ada yang menyelenggarakan pertemuan di Bali. Sudah melakukan kunjungan ke beberapa tempat sambil melihat obyek-obyek," tutur Astawa.

Astawa mengatakan, meski Pemprov Bali sudah membuka pariwisata untuk domestik/nusantara, sampai saat ini belum memang ada menargetkan jumlah kunjungan wisatawan.

Pihaknya mengaku masih berfokus untuk membangun kepercayaan supaya wisatawan merasa aman untuk datang ke Pulau Dewata.

"Kan itu intinya dulu. Kalau mereka sudah merasa aman, kalau sudah punya uang dan punya keinginan traveling pasti ke sini. Saya kira sudah banyak berkeinginan ke sini, cuma masih mencari waktu kayaknya," jelasnya.

Salah satu upaya yang pihaknya lakukan agar wisatawan merasa aman yakni dengan menghadirkan aplikasi LoveBali.

Setiap wisatawan yang datang ke Bali bisa mengisi data diri di aplikasi tersebut agar pihaknya bisa memantau keberadaan wisatawan, seperti tempat tinggal, berapa lama dan dari mana asalnya.

Dengan mengisi aplikasi tersebut, pihaknya bisa memonitor keberadaan wisatawan di masa penanganan Covid-19.

"Kalau kita tanpa ada data kan kita sama sekali endak tahu berapa sih wisatawan yang masih ada di Bali, kita endak tahu. Jadi lebih pada pendataan itu," tutur mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved