Pelabuhan Segitiga Emas di Bali Bernilai Rp 450 M Resmi Dibangun, Koneksikan Wilayah Strategis Ini

Rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Bali akhirnya terealisiasi di tahun ini.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
tribun bali/eka mita suputra
Bupati Suwirta melakukan pengecekan lokasi dan persiapan peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida dan Pelabuhan Biar Munjul, Nusa Ceningan, Minggu ( 2/7). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Bali akhirnya terealisiasi di tahun ini.

Pembangunan megaproyek ini resmi dimulai hari ini, Senin (2/8), ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Perhubungan di Pelabuhan Sampalan, Pulau Nusa Gede (Nusa Penida) dan di Pulau Nusa Ceningan.

Anggaran pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas ini mencapai Rp 450 miliar.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, pun sudah tiba di Bali pada Minggu (2/8/2020).

Tadi malam, Budi Karya menyambangi rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar.

Kedatangannya disambut Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra.

Dalam pertemuan tersebut, Menhub Budi Karya bersama Gubernur Koster dan jajarannya membahas sejumlah hal terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi dan penanganan transportasi yang aman dan sehat di masa adaptasi kebiasaan baru.

Pertemuan tertutup tersebut juga membahas peletakan batu pertama (groundbreaking) Pelabuhan Segitiga Emas di Nusa Penida untuk mendukung pariwisata di Bali pada Senin (3/8) atau Soma Umanis Tulu yang bertepatan dengan Hari Purnama Sasih Karo.

Digagas Sejak 2017

Rencana pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2017 lalu.

Menyusul ditetapkannya Pulau Nusa Penida sebagai salah satu KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional).

Pelabuhan ini dikonsep mengkoneksikan tiga pulau, yakni Pulau Bali daratan, Pulau Nusa Gede (Nusa Penida) dan Pulau Nusa Ceningan-Lembongan (Kecamatan Nusa Lembongan).

Tujuan utamanya tentu untuk memperlancar akses ekonomi masyarakat di wilayah kepulauan tersebut, dan untuk menunjang pariwisata Bali.

"Dengan pelabuhan ini yang nantinya terintegrasi dengan pelabuhan lainnya, sehingga mampu memberikan daya ungkit terhadap perkembangan perekonomian di Kabupaten Klungkung khususnya di Nusa Penida,” ujar Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Minggu (2/8/2020).

Dalam perjalanannya, setelah berkoordinasi intensif bersama Pemprov Bali, usulan Pelabuhan Segitiga Emas itu terealisasi.

Pelabuhan yang disetujui yakni pembangunan Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, Klungkung, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Klungkung.

“Untuk aset tanah dan perencanaan, kami di kabupaten dengan dukungan penuh Gubernur Bali dan dianggarkan kementerian. Untuk dana pembangunan Pelabuhan Sampalan sebesar Rp 86 miliar dan Pelabuhan Bias Munjul Rp 105 miliar,” ujar Suwirta.

Khususnya di Klungkung, sebelum usulan pelabuhan tersebut terealisasi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, sempat turun mengecek lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Sampalan (Nusa Gede) dan Bias Munjul (Nusa Ceningan).

Dari rencana, Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 M2, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp 86 miliar.

Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya sebesar Rp 105 miliar.

Saat ini Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida dianggap belum representatif.

Di pelabuhan ini belum ada bangunan terminal, fasilitas dermaga (jetty) belum representatif.

Sarana dan prasarana atau fasilitas umum juga kurang, sirkulasi dan parkir yang tidak teratur, serta keberadaan berbagai faisilitas pendukung yang kurang baik.

Sementara di Pelabuhan Bias Munjul juga belum ada tambahan yang memadai, bahkan cenderung membahayakan.

Sirkulasi pelabuhan juga belum teratur, sehingga barang, BBM, dan penumpang masih membaur.

Serta belum ada fasilitas terminal yang menunjang keamanan dan kenyamanan untuk penumpang maupun pengelola pelabuhan.

Sebelumnya Gubernur Koster mengatakan, anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian Perhubungan untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut mencapai Rp 450 miliar.

Walaupun di pemerintah pusat terdapat refocusing anggaran, dana untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas tidak mengalami pemotongan.

Menurut Koster, Menhub Budi Karya berkomitmen penuh terhadap pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas dan akan dikerjakan selama dua tahun, yakni dimulai pada Agustus 2020 dan berakhir setahun berikutnya (tahun 2021).

Saat ini sudah terdapat pemenang tender dari pembangunan pelabuhan tersebut, namun Koster tak menyebutkan siapa pihak tersebut.

"Jadi dalam waktu dekat, dua tahun, kita akan mempunyai pelabuhan yang bagus berkelas dunia segitiga Sanur, Nusa Penida, Nusa Lembongan," jelasnya.

Pelebaran Jalan

Setelah rampungnya pengerjaan Pelabuhan Segitiga Emas tersebut, barulah Pemkab Klungkung akan fokus pada masalah pelebaran jalan.

Menurutnya akses jalan di sekitar Pelabuhan Bias Munjul masih sempit termasuk di Pelabuhan Sampalan yang diperkirakan semakin krodit karena pesatnya lalu lintas.

“Kami sudah ada perencanaan pelebaran jalan di Bias Munjul, termasuk perencanaan pembangunan jembatan Ceningan-Lembongan.

Tinggal mematangkan pendekatan ke Pemerintah Pusat agar bisa menyokong dari sisi anggaran,” harap Suwirta.

(sui/mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved