Hasto Sebut Rekomendasi PDIP Akan Diumumkan Jelang HUT Kemerdekaan RI, Gung Jaya Ngaku Belum Tahu
ia tidak mau menyebutkan secara detail daerah mana saja yang akan diumumkan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Teka-teki kapan rekomendasi PDIP untuk enam Pilkada Serentak di Bali mulai terang.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan kembali mengumumkan 75 pasangan calon kepala daerah di Pilkada nanti.
Hanya saja, ia tidak mau menyebutkan secara detail daerah mana saja yang akan diumumkan oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hasto tak bersedia menyebutkan detil nama atau daerah mana saja yang akan diumumkan.
• Ada di wilayah KRB, Frontier dan Walhi Bali Protes Rencana Pembangunan Pusat Kebudayaan di Klungkung
• Kubu Massker Yakin ‘Akar Rumput’ Hanura Tak ke Dana-Artha pada Pilkada Karangasem 2020
• Bertambah, Pasien Covid-19 yang Meninggal di Karangasem
"Untuk yang selanjutnya, akan kami umumkan 75 pasangan calon sekaligus," kata Hasto, di sela-sela penyerahan berkas resmi pengurus daerah partainya ke KPU, Selasa (4/8/2020).
Soal waktu pengumuman, Hasto memberikan sebuah kode.
Bahwa sepertinya pengumuman akan dilaksanakan berdekatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada 17 Agustus mendatang.
"(Pengumuman ini, red) sekaligus membangun spirit patriotisme nasionalisme dalam rangka kemerdekaan Indonesia. Dalam waktu dekat kami akan umumkan," kata Hasto.
Menurut dia, karena politik itu memerlukan kalkulasi, semua diperhitungkan dengan matang. Maka itu calon kepala daerah tak asal diumumkan.
Pada kesempatan itu, Hasto juga mengatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan pendaftaran secara serentak untuk calon kepala daerah yang diusung di pilkada serentak 2020.
Rencananya akan dilaksanakan pada 4 September 2020 mendatang.
"PDI Perjuangan akan melakukan pendaftaran itu pada hari pertama secara serentak pada tanggal 4 September 2020 itu bertepatan dengan hari Jumat. Nanti setelah jumatan. Kami menyesuaikan waktu Indonesia timur, tengah, dan barat," kata Hasto.
Hasto juga menyatakan kepercayaan diri pihaknya atas kemampuan para calon kepala daerah yang diusung partainya di pilkada serentak 2020.
Sebab, semua nama dihasilkan berdasar proses yang sehat, penuh gagasan, dan berbasis komitmen membangun masa depan yang lebih baik.
• Berbalik Arah, Hanura Tinggalkan Massker Lalu Dukung Dana-Artha di Pilkada Karangasem
• Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Empat Orang
• MOMAMI Luncurkan 4 Produk Terbaru untuk Proteksi Bagi Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Kondisi itu didukung oleh PDIP yang didukung oleh akar grass root yang kuat di tingkat bawah, dengan strategi utama gotong royong.
"Kami punya akar kuat di grass root, dan kami mempersiapkan calon kepala daerah kami dengan sebaiknya. Kami punya strategi gotong royong, strategi komunikasi baik, dan sekolah calon kepala daerah," ujar Hasto.
"Maka siapapun calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan, pasti akan siap berkontestasi secara sehat dan demokratis, melawan calon independen dan parpol lain," tandasnya.
Di sisi lain, Sekretaris DPD PDIP Bali, IGN Jayanegara mengaku belum bisa mengomentari terkait hal tersebut.
Menurutnya, sampai hari ini pihaknya belum mendapat informasi apapun terkait rekomendasi dari DPP.
Buktinya, saat perkembangan rekomendasi ini dikonfirmasi ke Sekretaris DPD PDIP Bali, I GN Jayanegara, dia pun belum bisa memastikannya.
“Belum ada. Belum ada sampai hari ini,” tuturnya saat dikonfirmasi, Selasa.
Meski demikian, Jayanegara optimis bahwa rekomendasi akan disampaikan dalam minggu-minggu ini.
Mengingat pihaknya di internal partai juga harus menyesuaikan dengan tahapan Pilkada dari KPU.
“Tentu mempertimbangkan waktu pendaftaran. Saya melihat, mungkin nggak sampai 15 Agustus 2020. Kalau tidak begitu (segera diumumkan), persiapan (di internal partai) terganggu,” sebutnya.
Bila pengumuman dilakukan maksimal pada 15 Agustus 2020, dua minggu melakukan persiapan apa tidak bikin jajaran DPC keteteran?
Menurut Jayanegara optimis sisa waktu yang tersedia masih cukup untuk mempersiapkan apa saja yang menjadi syarat pendaftaran ke KPU.
“Yang penting selaku calon sudah menyiapkan apa yang diperlukan sejak awal. Anggap saja, saya mengkhayal dulu dapat rekomendasi, apa syarat yang harus dipenuhi untuk pendaftaran sudah dipersiapkan dari awal. Saya rasa, masih ada waktu (persiapan),” pungkas politisi yang juga Wakil Wali Kota Denpasar ini.
Disinggung mengenai dinamika politik di Kota Denpasar saat ini, khususnya terkait move beberapa partai yang mendorong beberapa tokoh di lingkaran Pemkot Denpasar seperti Ida Ayu Selly Fajarini yang tidak lain istri dari Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra, lalu Sekda Kota Denpasar AA Rai Iswara, untuk ikut suksesi kepemimpinan, dia menjawabnya secara diplomatis.
“Saya sejauh ini belum bisa berkomentar apa kalau soal itu. Saya pun belum tentu mendapatkan rekomendasi. Kecuali sudah jelas (dapat rekomendasi) baru saya berpikir strategi. Ini kan belum. Di posisi ini, saya melihatnya, semua warga negara berhak untuk dicalonkan. Posisi saya, menghormati dan menghargai hak itu. Denpasar ini kan kota heterogen,” pungkasnya. (*)