Permintaan Bonsai Kelapa Saat Pandemi Melonjak, Ketut Agus Bisa Raup Untung Rp 3 Juta Dalam Sehari

Agus mengatakan, sebenarnya bonsai kelapa ini sudah ada sejak lama, namun belakangan semakin digandrungi.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Putu Supartika
Ketut Agus Supriatna (55) saat merawat bonsai kelapa di rumahnya 

Saat awal memulai membuat bonsai kelapa ia membeli 100 buah kelapa dari supplyer dari Singaraja maupun Karangasem.

Untuk harganya menurut Agus cukup terjangkau, tak seperti bonsai kayu yang memiliki harga tinggi.

“Saya jual dari Rp 50 ribu untuk bibitnya, kalau harga bonsai dari Rp 100 ribu sampai Rp 1 juta tergantung jenis kelapanya. Tapi untuk bonsai kelapa ini paling mahal Rp 2,5 juta itu untuk jenis kelapa gading berusia 1,5 tahun,” katanya.

Agus mengaku memperlakukan bonsai kelapa ini terbilang susah-susah gampang.

Jika tidak diperhatikan dan dirawat, pertumbuhan bonsai bisa tidak teratur.

Medianya juga harus diperhatikan agar tetap mendapat nutrisi.

“Cuma harus disiram saja. Medianya juga harus diganti. Kalau dibiarkan saja nanti dia tumbuhnya jelek. Tanahnya juga harus diganti pakai tanah subur, pasir dan sekam,” katanya.

Dalam proses penyayatan juga harus dilakukan secara hati-hati karena pohonnya bisa saja mati. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved