Ratusan Warga Banjar Tanah Barak di Karangasem Mulai Kesulitan Mendapat Air Bersih

Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus berjalan kaki hingga dua kilometer menuju sumber air sumur, lalu mengantre nunggu giliran.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
ilustrasi- Warga Banjar Tanah Barak harus naik turun perbukitan untuk mencari air bersih 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Ratusan warga Banjar Tanah Barak, Seraya Timur, Kecamatan Karangasem mulai kesulitaan air bersih sejak Juli 2020.

Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus berjalan kaki hingga dua kilometer menuju sumber air sumur, lalu mengantre nunggu giliran.

Kepala Dusun Tanah Barak, I Made Putra menjelaskan, warga Tanah Barak kesulitan mendapat air setelah pasokan air hujan yang ditampung di cubang pribadi & umum  habis.

Tidak ada sisanya sedikitpun. Masyarakat kini hanya bertumpu pada sumber air yang berada di sekitar atas bebukitan.

Setelah Luhut Laporan ke Presiden Jokowi, Ini Kebijakan Strategis untuk Banyuwangi

Cegah Krisis Stok di Tengah Pandemi, Jagabaya Dulang Mangap di 4 Kabupaten se-Bali Gelar Donor Darah

Bantu Ibu Melahirkan di Atas Mobil Patroli, Empat Polisi Polsek Blahbatuh Diganjar Reward

"Warga mulai kesulitan air bersih. Penduduk di Banjar  Tanah Barak sekitar 318 KK. Yang kesulitan mendapat air bersih sekitar 95 persen, terutama warga Tanah Barak bagian atas. Sisanya sementara masih bisa peroleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,"kata Wayan Putra, Selasa (4/8/2020) siang.

Ditambahkan, warga Tanah Barak bagian atas sementara mencari air bersih ke kayuhan kanakan dengan jalan kaki dan mengenakan sepeda motor.

Jarak tempuhnya 1 hingga 2 kilometer. Debet air di Kayuhan Kanakan pun kian sedikit.

Kemungkinan  cukup beberapa minggu untuk penuhi  kebutuhan warga.

Sedangkan warga Tanah Barak di bagian bawah untuk sementara membeli. 

Harga air per tangki sekitar Rp 300 sampai 350 ribu, tergantung medan yang dilaluinya.

"Kemarin ada beberapa warga terpaksa membeli air karena  di rumahnya  ada acara keagamaan,"aku  Putra, pria asal  Tanah Barak.

Saat ini warga mengirit mengunakan air bersih untuk kebutuhan tiap hari.

Per jerigen bisa digunakan 1 sampai 2 hari untuk kebutuhannya.

 Seperti makan & minum. Hampir semua warga Tanah Barak mengaku pusing & kesulitan memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan tiap hari.

Lelah dan Kesulitan Jalani Rutinitas Kerja dari Rumah? Coba 7 Cara Ini untuk Mengatasi

Kim Junsu Akan Bermain di Drama Musikal Mozart!’, Kenang Kehidupannya Setelah Keluar dari Agensi

Man utd vs LASK Linz, Ini Jadwal Lengkap Babak 16 Besar Europa League Live SCTV

Putra sapaannya berharap pemerintah  turun dan beri bantuan air bersih.

Mengingat Tanah Barak  sudah kesulitan air. Kemungkinan kondisi ini terus berlanjut hingga akhir tahun 2020.

"Warga Tanah Barak sangat berharap bisa mendapat bantuan air untuk makan dan minum,"tambah I Wayan Putra.

Informasi di lapangan, ada 5 Banjar Dinas di Desa Seraya Timur yang biasanya kesulitan memperoleh air bersih disaat  musim kemarau. Yakni Banjar Dinas Tanah Barak bgian atas, Banjar Bukit Catu, Ting Jalas, Gili Selang, dan Tukad Buah bagian atas.

Penduduk yang sulit peroleh air bersih jumlahnya sampai ribuan KK.

Beberapa warga biasanya terpaksa mencari air ke warga bagian bawah yang berlangganan PDAM dengan berjalan kaki.

Sebagian warga terpaksa membeli air bersih. Per jerigen Rp 4 ribu, atau membeli per tangki secara urunan sekitar 300 sampai 400 ribu. Tergantung  medan yang dilalui kendaraan.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan jika Banjar Tanah Barak sudah mulai kesulitan air bersih.

Tapi hingga hari ini (kemarin) belum ada permohonan bantuan air bersih ke BPBD Karangasem.

Biasanya musim kemarau terjadi dari Bulan Juli sampai Desember.

"Tahun ini kita tak ada anggaran untuk pendistribusian air bersih setelah direalokasi ke penanganan COVID. Hampir 80 persen anggaran dialokasikan ke penanganan COVID,"jelas IB Ketut Arimbawa, pejabat asal Singaraja.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved