6 Faktor Penyebab Harga Emas Naik, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.054.000 Per Gram
Jika ditinjau dari 7 hari lalu (30 Juli 2020), harga emas Antam naik Rp 38.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.016.000.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Harga emas terus mendaki, dan berhasil menembus Rp 1 juta per gram.
Pada Kamis, 6 Agustus 2020, harga emas Antam untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.054.000.
Harga emas Antam ini naik Rp 6.000 per gram dari harga Rabu (5/8) di Rp 1.048.000.
Jika ditinjau dari 7 hari lalu (30 Juli 2020), harga emas Antam naik Rp 38.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 1.016.000.
• Kekhawatiran Investor, Harga Emas Diprediksi Bisa Meroket Hingga 3.000 Dollar AS dalam 18 Bulan
Ada sejumlah faktor penyebab harga emas naik. Dikutip dari investopedia, berikut faktornya:
1. Inflasi
Harga emas digerakkan oleh kombinasi penawaran, permintaan, dan perilaku investor.
Meski tampaknya cukup sederhana, faktor-faktor tersebut bekerja bersama.
Misalnya, banyak investor menganggap emas sebagai lindung nilai inflasi.
Hal itu masuk akal karena uang kertas bisa mengalami penurunan nilai, sementara emas relatif konstan.
Kebetulan, penambangan emas tidak menambah banyak pasokan dari tahun ke tahun.
Sehingga, masyarakat lebih memilih mengamankan aset mereka dalam bentuk emas dibanding uang lantaran nilainya tidak tergerus inflasi.
• Layanan Curhat Online di Denpasar Sudah Layani 28 Warga, Kebanyakan Cemas Akibat Dampak Covid-19
2. Jumlah permintaan dan pasokan

Saat resesi hebat melanda, harga emas naik.
Dalam makalah berjudul The Golden Dilemma, Erb dan Harvey mencatat, emas memiliki elastisitas harga yang positif.
Artinya, semakin banyak orang membeli emas, harganya naik, sejalan dengan permintaan.
Jika investor mulai berbondong-bondong membeli emas, harga naik tidak peduli apa bentuk perekonomian atau apa kebijakan moneternya.
Tetapi, saat jumlah peminat turun, maka harga juga bisa turun.
Sebab, emas berbeda dengan minyak atau kopi, emas tidak dikonsumsi.
Hampir semua emas yang pernah ditambang masih ada dan lebih banyak emas yang ditambang setiap hari.
Meskipun negara-negara, seperti India dan China, memperlakukan emas sebagai penyimpan nilai, orang-orang yang membelinya di kedua negara itu tidak secara teratur memperdagangkannya atau menggunakannya sebagai alat pembayaran.
• 7 Fakta dan Video Pelabuhan Segitiga Emas di Bali, Diresmikan Menhub dan Pengerjaan Proyek 9 Bulan
3. Kebijakan Bank Sentral
Penggerak pasar harga emas terkadang adalah bank sentral.
Setiap negara pasti memiliki bank sentral masing-masing. Bank sentral di negara kita adalah Bank Indonesia.
Pada saat cadangan devisa besar dan perekonomian terus berjalan, bank sentral ingin mengurangi jumlah emas yang mereka miliki.
Sebab, emas adalah aset mati, tidak seperti obligasi atau bahkan uang di rekening deposito, tidak menghasilkan pengembalian.
• Spanyol Memasuki Resesi Ekonomi, Pencapaian 6 Tahun Terakhir Pupus
Masalah bagi bank sentral adalah justru ketika investor lain di luar sana tidak begitu tertarik pada emas.
Akibatnya, harga emas jatuh.
4. Suku bunga

Suku bunga juga berpengaruh terhadap kenaikan harga emas.
Saat suku bunga rendah, maka harga emas akan naik. Sementara harga emas akan cenderung stabil atau turun saat suku bunga naik.
Soalnya, ketika suku bunga naik, masyarakat lebih memilih menyimpan uang mereka dalam bentuk deposito yang memiliki bunga tinggi.
Perpaduan antara kenaikan inflasi dan penurunan suku bunga akan membuat harga emas semakin mahal.
• Emas Naik Rp 4 Ribu per Gram, Selengkapnya Cek di Sini
5. Perubahan nilai tukar
Perubahan nilai tukar rupiah dengan dollar Amerika Serikat (AS) juga berpengaruh terhadap kenaikan harga emas.
Semakin tinggi kurs dollar AS terhadap rupiah atau rupiah semakin melemah, maka harga emas akan semakin menguat atau tinggi.
• Harga Emas Naik Rp 1.000 Per Gram, Ini Rincian Cicilannya
6. Kondisi geopolitik global
Faktor lain yang bisa memengaruhi harga emas adalah kondisi geopolitik global.
Seperti saat ini, harga emas mengalami kenaikan saat ada sejumlah masalah global.
Salah satunya adalah, konflik geopolitik China dan India di Pegunungan Himalaya yang sedang memanas kembali.
• Harga Emas Naik Rp 1.000, Cek Harganya Di Sini
Di sisi lain, hubungan China dengan AS juga kian memanas.
Keduanya saling menutup Konsulat. Beijing menutup konsulat AS di Chengdu sebagai upaya balas dendam atas penutupan Konsulat Tiongkok oleh Washington di Houston.
Pandemi virus corona yang belum tahu waktu berakhirnya juga turut berpengaruh secara tidak langsung terhadap harga emas. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul, Inilah 6 faktor penyebab harga emas naik, https://personalfinance.kontan.co.id/news/inilah-6-faktor-penyebab-harga-emas-naik?page=all