PT Kliring Berjangka Indonesia Dukung Pengembangan UMKM Mitigasi Pasca Covid-19
PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), atau KBI berkomitmen turut mendukung pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM)
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), atau KBI berkomitmen turut mendukung pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM), khususnya dalam upaya mitigasi pasca Covid-19.
"UMKM merupakan sektor yang sangat terpukul dengan adanya wabah Covid-19 ini, dan apa yang KBI lakukan ini adalah dalam koridor KBI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran sebagai Agent of Development, khususnya bagi UMKM," ujar Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Kamis (6/8/2020).
Program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal untuk Mitigasi Pasca Covid-19 ini, merupakan kerja sama yang dilakukan antara PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogakarta.
• Jelang MotoGP Republik Ceska 2020, Fabio Quartararo Dekati Rekor 3 Kemenangan Beruntun Milik Rossi
• Jerinx SID Dicecar 14 Pertanyaan, Tegaskan Tak Berhenti Mengkritik, Saya punya Hak Bersuara
• Butuh 1 Jam untuk Padamkan Api, Tidak Ada Korban Akibat Kebakaran di Pertokoan Kerobokan
Kegiatan yang dilakukan ini, merupakan kolaborasi antara Program CSR, dan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang ada di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
Dalam Program pengembangan UMKM yang dilakukan di di Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, KBI dan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogakarta memberdayakan UMKM Kelompok Tani untuk mampu memproduksi pangan lokal, meliputi Produksi jus kemasan, singkong beku, keripik sayuran, serta keripik tempe.
Prof. Lilik Sutiarso, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada mengatakan, tujuan utama dari program pemberdayaan UMKM ini adalah mengembangkan usaha pengelolaan hasil tanaman buah dan makanan berbahan baku lokal.
• Polisi Tilang 320 Pelanggar Lalu Lintas, Total 1.673 Pelanggar, 1.353 Pengendara Diberikan Teguran
• Buntut RS Swasta Pulangkan Paksa Pasien yang Rapid Tesnya Reaktif,Bupati Buleleng Beri Surat Teguran
• Perbekel/Lurah se-Denpasar Diminta Rancang Pemetaan Kasus Covid-19 Berbasis Dusun dan Lingkungan
"Masyarakat diharapkan mandiri dan meningkatkan kemampuan kelompok wanita tani dalam mengelola UMKM pangan berbasis bahan baku lokal," katanya.
Kelompok wanita tani mampu memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan wilayah agrowisata di Desa Selopamioro.
Selain itu, harapan ke depan dari pengembangan pemberdayaan UMKM ini mampu menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain untuk menerapkan kegiatan yang sama pasca pandemi Covid–19 ini.
Desa Selopamioro, merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bantul yang memiliki potensi sumberdaya lokal berbasis sektor pertanian.
Semenjak adanya pandemi Covid-19, seperti daerah-daerah lain, ekonomi masyarakat di wilayah ini juga cukup mengalami dampak.
• Europa League 2020, Manchester United Lolos ke Perempat Final, Solskjaer Komentari Debut Teden Mengi
• Ketua KPU Gianyar Positif Covid-19, Kantor KPU Gianyar Ditutup Selama 14 Hari
• Pertokoan di Kerobokan Terbakar Saat Pemilik Sedang Pulang Kampung
Selanjutnya Lilik Sutiarso, mengatakan sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), dan tentunya ini merupakan bentuk nyata kepedulian KBI dalam skala yang lebih luas, yaitu mengakselerasi program pemberdayaan masyarakat dan menjamin keberlanjutan program dari aspek penguatan jaringan sosial, ekonomi dan lingkungan.
"Dan dengan adanya program pengembangan UMKM kerjasama dengan KBI ini, ke depan diharapkan terjadi penguatan kapasitas UMKM Pangan Lokal di Desa Selopamioro dengan introduksi teknologi pertanian (alat dan mesin pertanian tepat guna), penguatan kapasitas dalam aspek produksi, kualitas dan keamanan pangan (food safety), serta peningkatan kemampuan ekonomi UMKM (keluarga)," katanya.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Sebagai Badan Usaha Milik Negara, ke depan KBI akan terus memberikan memberikan dukungan kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan UMKM. "Karena sebagai Badan Usaha Milik Negara, tentu peran kami tidak sekedar mencari keuntungan bisnis, namun lebih dari itu, kami juga dituntut untuk turut mengembangkan ekonomi masyarakat," imbuhnya. (*)