BPD Bali dan BI Kembali Lebarkan QRIS hingga Bangli

Bank BPD Bali dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, kembali geber QRIS. Kali ini bertajuk “Digitalisasi Wisata dan UMKM Bangli Berbasis

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Wagub Cok Ace, bersama Dirut BPD Bali, dan KpwBI Bali saat mengunjungi stand UMKM di Bangli. 

Serta meningkatkan kesiapan para pelaku ekonomi di Bali, untuk berdamai dengan kondisi pandemi Covid 19. 

Denyut kegiatan ekonomi di Bali akan bisa pulih, jika Covid-19 segera berlalu.

“Untuk itu, kami tidak bosan-bosan mengingatkan, bahwa kebangkitan perekonomian Bali bisa terlaksana apabila tatanan kehidupan Bali era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur No.3355 dapat dilaksanakan dengan disiplin,” tegasnya.

Sehingga tatanan era baru tidak hanya mengedapankan protokol kesehatan, berupa pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

Tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik, secara non tunai atau berbasis digital.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia, menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga rumah sakit karena mendukung faktor clean, health, safety and environment sustainability (CHSE).

Hasil Liga Champions, Barcelona Vs Napoli, Jatuh Bangun Lionel Messi Bawa Barcelona ke Babak 8 Besar

Ini Jadwal dan Daftar Tim yang Lolos ke Perempat Final Liga Champions, Klub Inggris Tersisa Man City

Keluarga Rebut Jenazah Covid-19 Lalu Diciumi, Polisi dan TNI Siaga di Sekitar Rumah Sakit

Meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.

Hal ini sejalan dengan imbauan WHO (World Health Organization), yang menghimbau masyarakat agar menggunakan contactless payment.

“Dapat kami laporkan, jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 mencapai 113.737 merchant, di mana sebanyak 1.832 merchant berada di Kabupaten Karangasem dan sebanyak 1.755 merchant berada di Kabupaten Klungkung. Angka tersebut meningkat signifikan yakni sebesar 346 persen, dibandingkan dengan awal tahun 2020,” sebutnya. Dari angka tersebut, sebanyak 57 persen (64.650) merchant merupakan usaha mikro.

Kemudian 20 persen (22.751) merchant usaha kecil, 17 persen (18.862) merchant usaha menengah, dan 6 persen (6.807) merchant usaha besar.

“Kami meyakini peningkatan penggunaan QRIS, sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal ini akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian Bali,” imbuhnya.

Kunci keberhasilan penerapan tatanan kehidupan era baru menuju Bali Bangkit tidak lepas dari adanya kerja sama dari semua pihak mulai dari pemerintah, perbankan, pelaku usaha, tim medis dan masyarakat.

“Harapan kami, supaya kota dan kabupaten di Provinsi Bali lainnya dapat mengikuti jejak Kabupaten Bangli dalam menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru meliputi digitalisasi transaksi non tunai berbasis QRIS, di berbagai sektor khususnya UMKM dan pariwisata sebagai penopang perekonomian Bali,” tegasnya.

Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Bali, berharap masa recovery akan kian membaik. 

“Mudah-mudahan tidak ada hal yang tidak kita inginkan lagi, portal sudah mulai dibuka per 9 Juli. Karena ada acara BPD dan BI launching QRIS, kami selalu setiap momemtum usahakan ikut,” ujarnya. Untuk menunjukkan pada dunia bahwa di Bali ini ada keyakinan. Cok Ace tak menampik, pada destinasi tertentu ada yang belum siap dan ada yang telah siap era baru dengan protokol kesehatan. “Kalau saya lihat di Kuta sudah mulai. Walau sekarang hanya 10 persen saja juga belum terisi. Kalau dulu kan bulan Agustus ini sudah 80 persen biasanya,” sebutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved