Supported Content
Jalin Kerjasama Dengan BP Jamsostek, Kini Peserta BPJSTK Dapat Dilayani di RS Kasih Ibu
Jalin Kerjasama Dengan BP Jamsostek, Kini Peserta BPJSTK Dapat Dilayani di RS Kasih Ibu
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Aloisius H Manggol
dr. Ngurah Buana menyampaikan peserta BP Jamsostek bukan penerima upah ini disarankan jika mengalami masalah kesehatan sebaiknya pergi ke Rumah Sakit yang sudah memiliki Kantor Perisai.
Atau paling tidak dia (pasien) dirujuk ke Rumah Sakit yang kerjasama dengan BP Jamsostek.
Dan masyarakat tidak perlu khawatir atau takut untuk datang ke RSU Kasih Ibu ditengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Kita tentu memenuhi protokol kesehatan sesuai dengan standar yang ada. Bilamana pasien masuk tentu kita sudah melakukan pemilahan atau screening dulu. Apakah pasien ini ada arah ke Covid-19 atau tidak,” jelasnya.
Jika pasien itu arahnya ke Covid-19 tentu penanganannya sesuai protokol pasien Covid-19, kalau dia tidak mengarah kesana penanganannya seperti pada umumnya.
“Diharapkan masyarakat yang datang ke RS Kasih Ibu Group tidak usah khawatir karena kita di internal sendiri sudah menerapkan SOP sesuai anjuran pemerintah dan WHO,” tambah dr. Ngurah Buana.
Lebih lanjut ia menambahkan seiring majunya ilmu pengetahuan dan teknologi kini terdapat banyak layanan medis untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
Salah satunya adalah Terapi Hiperbarik, sebuah terapi yang menggabungkan penggunaan oksigen 100 persen dengan tekanan diatas 1 Atmosfer Absolut di dalam sebuah Hyperbaric Chamber.
Awalnya, terapi hiperbarik digunakan untuk menangani pasien kecelakaan penyelaman dengan decompression illness, dimana gejala yang muncul adalah tubuh terasa lemas, pusing hingga sesak napas.
Kondisi ini muncul ketika tubuh merasakan perubahan tekanan air atau udara yang terlalu cepat, sehingga nitrogen dalam darah membentuk gelembung yang menyumbat aliran darah dan sistem saraf dimana hal ini tentu saja bisa menyebabkan kondisi serius hingga berujung kematian.
Nah, dalam perkembangannnya serta melalui berbagai uji coba, terapi Hiperbarik ternyata efektif membantu dalam menyembuhkan sejumlah penyakit, terutama terkait dengan restrukturisasi sel-sel tubuh yang rusak.
Melihat kegunaan terapi oksigen hiperbarik yang sangat luas dalam mengatasi berbagai penyakit serta jumlah pasien yang membutuhkannya sudah barang tentu layanan pengobatan ini tidak dapat diabaikan begitu saja.
“Itu sebabnya, demi menjawab kebutuhan masyarakat khususnya wilayah Bali yang sering dikunjungi penyelam dari berbagai lintas wilayah dan negara, Kasih Ibu Hospital Saba kini memiliki layanan HBOT atau Hyperbaric Oxygen Therapy,” ungkapnya.
Layanan HBOT ini sudah berjalan sejak tahun 2019 lalu dan sudah banyak pasien dilayani baik Wisman maupun warga masyarakat kita sendiri baik lokal Bali maupun Wisnus.
“Sebulan itu bisa 100 tindakan Hyperbaric Oxygen Therapy kita lakukan. Hyperbaric ini sekarang banyak digunakan penanganan kasus-kasus klinis seperti tuli mendadak, luka diabetes yang tidak kunjung sembuh. Dan Ibu-Ibu sosialita yang membutuhkan kesegaran tubuh dan kecantikan mukanya tetap bagus banyak memanfaatkan terapi ini,” imbuhnya.(*)