12 Tips Lancar Menyusui Oleh Kementerian PPPA RI
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan alami yang diproduksi oleh tubuh ibu melahirkan.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan alami yang diproduksi oleh tubuh ibu melahirkan.
ASI menjadi nutrisi utama dan makanan terbaik bagi bayi yang baru dilahirkan sehingga sangat dianjurkan untuk diinisiasi sejak dini.
Hal ini bertujuan agar proses tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa dapat berjalan dengan optimal.
⠀
Pemberian ASI juga memiliki banyak manfaat, baik bagi bayi maupun ibu.
• Bupati dan Sekda Agam Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian, Gerindra Kirim Surat ke Kapolri
• 4 Kulit Buah Ini Bisa Dijadikan Masker Wajah, Dapat Membuat Kulit Wajah Jadi Bersih hingga Glowing
• Mulai 12 Agustus, Kendaraan yang Akan Menyeberang ke Bali Wajib Pesan Tiket Lima Jam Sebelumnya
Diantaranya memenuhi kebutuhan gizi, meningkatkan kecerdasan, menjaga sistem imun bayi, mencegah ibu terserang penyakit, mengembalikan hormon ibu setelah melahirkan, dan manfaat lainnya.
⠀
Yuk kita simak apa saja sih tips yang sebaiknya dilakukan agar pemberian ASI kepada bayi dapat berjalan dengan lancar dan optimal seperti dikutip dari halaman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia.
1. Biarkan bayi menyusu kepada ibunya satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri (Inisiasi Menyusui Dini).
2. Pastikan menyusui dengan posisi dan pelekatan yang tepat dan nyaman.
3. Jangan panik jika ASI keluar sedikit karena ASI diproduksi sesuai dengan kebutuhan bayi (sesuai kapasitas lambung bayi).
4. Jika payudara bengkak, segera kompres dengan air hangat selama 15 menit, kemudian pijat lembut ke arah ketiak dan susui bayi atau perah ASI.
5. Berika ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
6. Jika ibu berada di rumah, jangan berikan ASI perah, ibu harus menyusui secara langsung.
7. Teruskan menyusui sampai bayi berusia 2 tahun.
8. Nikmati proses menyusui, berikan senyum terindah, kemudian peluk dan katakan cinta kepada bayi, lakukan sentuhan langsung untuk meningkatkan batin antara ibu dan bayi.
9. Hindari botol dot dan empeng.
10. Jika ibu harus bekerja atau meninggalkan bayi di rumah, berikan ASI yang diperah dengan menggunakan media gelas/sloki/sendok/pipet.
11. Ayah memiliki peran besar untuk mendukung proses menyusui dengan mencari sumber pengetahuan tentang menyusui dan mempererat kelekatan dengan bayi.
12. Faktor lingkungan seperti keluarga besar ayah dan ibu sangat dibutuhkan.
(*)