Mahathir Mohamad Mendirikan Partai Pejuang untuk Memerangi Korupsi

Politisi berjuluk Dr M itu menyatakan, mantan sekutunya di Bersatu menjual diri mereka demi uang dan posisi ketika beraliansi

Editor: DionDBPutra
Facebook Anwar Ibrahim
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim (kanan) bertemu dengan Mahathir Mohamad di kantornya, Kamis (20/6/2019) 

TRIBUN-BALI.COM- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia memberi nama partai yang baru didirikannya Partai Pejuang.

Pengumuman itu disampaikan Mahathir lewat unggahan di blog, di mana dia mengeluhkan pengkhianatan yang dilakukan mantan partainya, Bersatu.

Politisi berjuluk Dr M itu menyatakan, mantan sekutunya di Bersatu menjual diri mereka demi uang dan posisi ketika beraliansi dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Dalam pantun yang dia unggah di blog pribadinya, Mahathir mengatakan Partai Pejuang sengaja didirikan untuk memerangi korupsi.

Mahathir Mohamad mengklaim, publik Malaysia sudah menderita dampak dari korupsi, di mana para pemimpin sekarang hanya mementingkan uang dibanding pengabdian.

5 Arti Mimpi Datang Bulan, Pertanda Dapat Rezeki Tak Terduga

Pelarian Djoko Tjandra Bak Rangkaian Puzzle, YLBHI Desak Kejagung Kembangkan Kasus Jaksa Pinangki

Klub Barcelona Umumkan Seorang Pemainnya Positif Covid-19

"Kami membentuk partai untuk menyelamatkan rakyat. (Tapi) malah dibajak rekan kami sendiri," keluhnya dikutip Malay Mail, Rabu (12/8/2020).

"Itulah Bersatu. Didirikan untuk melenyapkan pencuri. Tapi malah berubah menyelamatkan perampok," kata anggota parlemen dari Langkawi itu.

Mahathir dan lima sekutunya didepak dari Partai Bersatu buntut krisis politik yang dimulai dari pengunduran dirinya pada Februari lalu.

Pengunduran mantan PM untuk dua periode berbeda tersebut langsung berimbas kepada tumbangnya koalisi Pakatan Harapan, yang memenangkan pemilu 2018.

Muhyiddin Yassin, sosok yang sebelumnya adalah sekutu Mahathir, memanfaatkan momentum dengan membentuk Perikatan Nasional bersama Bersatu dan UMNO.

Dalam konferensi pers terkait pembentukan Pejuang pada pekan lalu, politisi berusia 95 tahun itu menegaskan kendaraan politiknya bakal independen.

Dia menuturkan Pejuang hanya akan berfokus kepada memerangi korupsi dan kleptokrasi.

Dia memperingatkan etnis Melayu agar tak terus-terusan mendukung rezim korup. Jika masih memberikan suaranya, mereka terancam kehilangan hak istimewa.

"Kesusahan sekarang terjadi karena pikiran 'apa yang bakal saya dapatkan?' kata dia.

Dia menyindir cara tersebut begitu mudah, dan langsung menghancurkan Malaysia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved