Pilkada Serentak 2020
Pilkada Serentak 2020: Mantu Jokowi Dapat Restu Megawati, Begini Jejak Karir Politik Bobby Nasution
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, pada Pemilihan Walikota Medan.
"Kemungkinan itu (penyalahgunaan wewenang) bisa terjadi. Penyalahgunaan wewenang itu akan ada. Cuma memang biasanya, akan disiasati," imbuh Ujang.
Ujang menambahkan, Indonesia saat ini memang sedang diwarnai fenomena oligarki dan dinasti politik yang menguat.
Tak hanya di level nasional, dinasti politik ini juga terjadi pada politik di tingkat daerah.
"Dan ini akan berbahaya bagi proses demokratisasi. Demokrasi bisa dibajak oleh kekuatan oligarki dan dinasti politik," kata Ujang.
• BREAKING NEWS: Paslon di Pilkada Bali & Surabaya Masuk Gelombang IV, Ini Keputusan PDIP
• Selasa Ini, PDIP Umumkan Rekomendasi Tahap Ketiga
• Jelang Pilkada, Megawati Minta Calon Kepala Daerah PDIP Rajin Minum Jamu
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyampaikan sosok Bobby Nasution bukanlah seorang calon Walikota Medan yang tidak berpengalaman.
Bahkan Bobby rajin bergerak ke rakyat sekaligus belajar praktik-praktik terbaik pemerintahan.
Hasto mengatakan pihaknya melihat gerak-gerik Bobby yang diam-diam mempersiapkan diri untuk maju di Pilwakot Medan.
"Mas Bobby pernah belajar khusus ke Banyuwangi menemui Bupati Abdullah Azwar Anas yang diketahui mewujudkan best practices pemerintahan daerah. Bobby aktif mengikuti diksusi yang disampaikan oleh kepala daerah dari PDI Perjuangan, sehingga proses secara pribadi juga dilakukan," kata Hasto.
Sementara untuk pendamping Bobby, yaitu Aulia Rachman, Hasto mengatakan yang bersangkutan merupakan sosok muda dan punya segudang pengalaman sebagai anggota DPRD Medan.
Hasto memandang kader Gerindra itu sangat memahami bagaimana kehendak dan aspirasi masyarakat Kota Medan.
"Bung Aulia Rahman ini diusung oleh Partai Gerindra. Sehingga PDI Perjuangan kami tegaskan dari awal, kami punya komitmen untuk membangun semangat persaudaraan, dengan membangun di antara partai politik," tegas Hasto.
Sementara Megawati menyatakan Pilkada Serentak 2020 adalah bagian dari visi menuju pemilu legislatif dan pemilu Presiden 2024.
Megawati menyinggung juga soal regenerasi di tahun 2024 di mana kaum milenial disebut-sebut akan mengemuka, walau hal itu dipertanyakannya.
"Dengan diumumkannya calon Pilkada 2020, ini sebenarnya adalah sebuah pemikiran ke depan, yang saya bilang visioner untuk supaya kita sudah siap, untuk nanti maju ke 2024," kata Megawati. (tribun network/denis)