Budidaya Karang Hias Potensi Tersembunyi dari Bali, Bulan Juli 33.313 Pieces Dihasilkan Pembudidaya
Menteri Edhy mempersilakan para nelayan dan pelaku usaha untuk membudidayakan karang guna merasakan manfaat ekonomi kekayaan laut nusantara.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Bidang usaha budidaya memiliki potensi yang sangat besar untuk dioptimalkan, baik itu untuk meningkatkan devisa negara, menghasilkan lapangan pekerjaan serta menjaga keberlanjutan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkapkan, komoditas yang bisa digali potensinya diantaranya dari perikanannya, rumput laut, serta kekayaan bawah laut seperti karang.
"Karang kita banyak potensi, ada ratusan jenis di Indonesia. Tapi sejauh mana karang itu bermanfaat buat rakyat kita," kata Menteri Edhy melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/8/2020).
Karenanya, Menteri Edhy mempersilakan para nelayan dan pelaku usaha untuk membudidayakan karang guna merasakan manfaat ekonomi kekayaan laut nusantara.
• Hubungan dengan China Memanas, India Kirim 35.000 Tentara ke Perbatasan Himalaya
• Tiga Cara agar Sukses Jalankan Bisnis Sampingan di Masa Pandemi Covid-19
• Kapolresta Denpasar Tegaskan Tahanan Titipan Jaksa Non Reaktif Saat Dilimpahkan ke Lapas Kerobokan
Bahkan, dia mendorong agar budidaya karang dilakukan melalui teknik tissue culture lab atau teknologi kultur jaringan.
Kendati memperbolehkan, dia mengingatkan warga untuk tidak melakukan pengambilan karang dengan cara destruktif serta di kawasan konservasi.
"Kalau bisa karang hias ini jangan main potek lagi. Dihasilkan melalui teknologi tissue culture," sambungnya.
Tingginya potensi budidaya karang diamini oleh Ketua Kelompok Pembudidaya Karang Hias Nusantara (KPKHN) Agus Joko Supriyatno.
Bahkan usaha dibidang ini tak terdampak pandemi Covid-19. Sebaliknya, permintaan karang hias cenderung meningkat, terutama dari pasar ekspor.
"Kalau budidaya karang hias ini potensinya luar biasa. Seperti dikondisi covid-19 permintaan pasar tidak terpengaruh. Bahkan lebih tinggi dan pasarnya ke Amerika," jelas Agus.
Agus memaparkan, harga per piece karang hias berkisar antara USD10-35. Khusus di Pantai Pandawa, terdapat 30 masyarakat nelayan yang terlibat dalam usaha budidaya karang hias.
Per bulan, masing-masing pembudidaya bisa mengantongi penghasilan Rp3 juta dan saat panen, mereka juga mendapat bonus per piece-nya.
"Kalau dikasih lahan lebih luas lagi, pelibatan masyarakatnya bisa lebih banyak lagi," urainya.
Adapun penanamannya, kata Agus, tidaklah sulit. Terlebih para pembudidaya bisa memanen karang tiga bulan usai penanaman untuk komoditas fast growing yang bisa seharga USD10 pieces.
• 5 Kios di Jalan Mataram Kuta Terbakar, 6 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
• Laka Lantas di By Pass Ngurah Rai Denpasar, Seorang Balita Mengalami Pendarahan di Telinga