Jerinx Dilaporkan ke Polda Bali
Sosok Kontroversial Jerinx yang Sempat Berseteru Dengan Artis Hingga CEO Perusahaan di Bali
Nama Jerinx selama pandemi Covid-19 nyaring terdengar di telinga masyarakat dengan kontroversi teori konspirasinya.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Personel grup band Superman is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx kerap membuat kicauan di media sosial yang berujung kontroversi.
Kontroversi Jerinx di media sosial inilah yang akhirnya berujung laporan kepolisian.
Berikut kontroversi Jerinx SID yang menjadi sorotan :
• Nora Alexandra ke Rutan Polda Bali Penuhi Permintaan Khusus Jerinx, Bawakan Nasi Hainan
Via Vallen

Jerinx pernah berseturu dengan pedangdut Via Vallen.
Saat itu, Jerinx melontarkan protesnya kepada Via Vallen karena telah menyanyikan lagu "Sunset di Tanah Anarki" dengan aransemen dangdut koplo tanpa izin SID.
"Tanpa Sunset di Tanah Anarki, Vallen enggak akan ada di posisinya saat ini," tulis Jerinx dalam akun Twitter-nya saat itu.
Tak hanya itu, Jerinx kembali mengungkapkan kekesalannya melalui akun Instagram-nya.
Dalam unggahan itu, Jerinx menilai Via Vallen tidak berkontribusi apa pun untuk alam Indonesia, seperti yang terkandung dalam lagu "Sunset di Tanah Anarki".
Menurut Jerinx, dengan kesuksesan yang telah diraihnya, Via Vallen bisa mengimbau para penggemarnya untuk melakukan gerakan-gerakan yang tersurat dalam lagu tersebut.
Bagi Jerinx, lagu yang diciptakannya itu memiliki arti yang lebih dalam.
Dia pun merasa Via Vallen merendahkan isi dari lagu itu demi popularitas.
Menanggapi protes Jerinx, Via Vallen telah melayangkan permintaan maafnya melalui unggahan di akun Instagram-nya.
Via Vallen mempertanyakan kenapa hanya dirinya yang menuai protes. Padahal banyak penyanyi lain yang juga menyanyikan lagu milik SID tersebut.
Meski demikian, Via Vallen meminta maaf jika dirasa telah merusak makna dalam lagu tersebut dengan menyanyikannya secara dangdut koplo.
Anang Hermansyah
Melalui akun Twitter-nya, Jerinx pernah memprotes keras draf RUU Permusikan yang saat itu menimbulkan kontroversi.
Jerinx mengungkap kekecewaannya terhadap musisi Anang Hermansyah yang saat itu menjabat sebagai anggota DPR RI yang juga turut menggodok RUU tersebut.
"Musisi palsu sok jadi politisi lama-lama, ya, pasti keluar sifat aslinya; menjijikkan. Selain Rhoma Irama siapa lagi yang setuju Nang @ananghijau? #RUUkampungan #AnangPayah," tulis Jerinx pada akun Twitter-nya.
Atas protes ini, istri Anang, Ahanty pun geram dengan mengunggah rasa tidak terimanya atas protes Jerinx.
Namun, unggahan kekecewaan itu justru ditanggapi dingin Jerinx.
Menanggapi hal itu, Ashanty kembali angkat bicara.

Menurut dia, membela suami adalah kewajibannya sebagai istri.
Bahkan, Ashanty sempat ingin melaporkan Jerinx ke pihak berwajib berkait protesnya kepada Anang Hermansyah.
Meski demikian, perseteruan antara Jerinx dan Anang Hermansyah ini berakhir setelah keduanya bertemu di Bali.
Pertemuan itu tampak begitu hangat. Bahkan, Anang dan Jerinx saling berpelukan sembari tertawa lebar.
"Terima kasih semuanya, terima kasih, Mas," ucap Jerinx sembari merangkul Anang dalam video yang diunggah Ashanty di Instagram Story miliknya.
Penusukan Wiranto Kali ini, Jerinx menyentil berkait penusukan yang dialami Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
"Kalau niatnya memang membunuh kenapa pisaunya kecil ya," tulis Jerinx menanggapi peristiwa penusukan yang menjadi atensi masyarakat Indonesia itu.
Unggahan tersebut menuai beragam komentar warganet.
Usai unggahan itu menuai kontroversi, Jerinx kembali membuat unggahan yang tak kalah memantik pro dan kontra.
Ia mengunggah fotonya saat duduk tak jauh dari Wiranto dan menuliskan keterangan sebagai berikut: "Lekas sembuh bro. Doakan agar lekas sembuh supaya blio bisa mempertanggungjawabkan apapun dosa politiknya nanti," tulis Jerinx.
Akibat unggahan-unggahannya itu, Jerinx dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seseorang bernama Jalaludin pada 11 Oktober 2019.
Dalam laporan tersebut, Jerinx diduga menyebarkan informasi bermuatan SARA melalui media elektronik yang melanggar Pasal 28 Ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kacung WHO
Nama Jerinx selama pandemi Covid-19 nyaring terdengar di telinga masyarakat dengan kontroversi teori konspirasinya.
Akhirnya Jerinx tersandung dengan unggahan di Instagram-nya yang menyebut Ikatan Dokter Indoneisa ( IDI) sebagai suruhan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Drummer itu menulis: "Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah Sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19".
Merasa organisasinya terhina, Ketua IDI Bali I Gede Putra Suteja melaporkan Jerinx ke Polda Bali atas dugaan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik pada 16 Juni 2020, dengan nomor laporan LP/263/VI/2020/Bali/SPKT.
Berselang satu minggu, polisi menetapkan Jerinx sebagai tersangka dalam perkara dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
Tak tanggung-tanggung, Syamsi mengatakan, Jerinx langsung ditahan di Rutan Mapolda Bali setelah pemeriksaan selesai.
Atas perbuatannya, Syamsi menegaskan Jerinx terancam hukuman penjara selama enam tahun dengan denda Rp 1 miliar.
Hal itu berdasarkan Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45A Ayat (2) dan/atau Pasal 27 Ayat (3) Jo Pasal 45 Ayat (3) UU Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP, sesuai dengan laporan polisi bernomor LP/263/VI/2020/Bali/SPKT, tanggal 16 Juni 2020.
Profil Jerinx

Nama drummer band Superman Is Dead atau SID, Jerinx, tengah menjadi sorotan usai Polda Bali menahannya berkait kasus dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Penahanan pria bernama lengkap I Gede Ari Astina itu menyusul penetapannya sebagai tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
Jerinx merupakan pria asal Bali yang lahir pada 10 Februari 1977. Dalam salah satu wawancara, Jerinx sempat berbagi cerita tentang filosofi nama aslinya.
Ia mengatakan, nama belakang Astina tersebut memiliki arti kerajaan para kesatria.
"Itu diambil dari mitologi Mahabrata. Jadi kerajaan para Kesatria itu namanya Astina," kata Jerinx.
Terkait nama yang diberikan padanya itu, Jerinx beranggapan sebagai bentuk keinginan orantuanya agar menjadi rumah bagi para kesatria.
Nama Jerinx besar di industri musik Tanah Air berkat band Superman is Dead (SID), dulu Superman is Silver Gun, yang didirikannya pada 1995.
Penampilan SID sukses mendapat perhatian dari pecinta musik punk dan rock di Indonesia dari album mereka yang bertajuk Kuta Rock City pada tahun 2003.
Band yang digawangi Bobby Kool, Eka Rock, dan Jerinx sukses menyelenggarakan tour di Amerika Serikat yang bertajuk Vans Warped Tour 2009.
Selain berprofesi sebagai musisi, dia merupakan CEO dari Twice Bar, sebuah Rock n Roll Bar di daerah Kuta.
Dia juga merupakan CEO RMBL dan Rumble Girl, perusahaan yang bergerak di bidang clothing.
Dia juga merupakan CEO dari Bong Hostel yang berlokasi di Nusa Lembongan.
Di kalangan masyarakat Bali, Jerinx terkenal dengan kegiatan sosialnya, salah satunya menentang keras proyek reklamasi di Tanjung Benoa hingga bersih-bersih pantai.
Karena kecintaannya terhadap Indonesia, Jerinx kerap melontarkan kritik keras terhadap beberapa figur publik yang dinilainya salah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jerinx dan Jari-jari Lentiknya yang Menuai Kontroversi " dan "Profil Jerinx, Drummer SID yang Ditahan karena Kasus "Kacung Who"