Corona di Bali
Guru Besar Undiksha Bali Dikremasi di Santha Yana dengan Protokol Covid-19, Mahasiswa Turut Melayat
Jenazah Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Prof Dr Anak Agung Istri
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Selain itu, Lasmawan juga menyebut, sejak diterapkannya new normal, pihaknya juga telah menerapkan protokol pencegahan Covid-19, dengan rutin melalukan penyemprotan disinfektan di semua lingkungan kampus, menyiapkan handsanitizer, serta instrumen lain yang dibutuhkan sesuai SOP pencegahan Covid-19.
Atas kejadian ini, Lasmawan mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng untuk melakukan tracing serta melakukan rapid test atau swab test kepada semua staf di Undiksha yang sempat melakukan kontak dengan almarhumah.
Periksakan Diri ke Dokter Paru di Buleleng
Seperti diketahui sebelum dirawat di RSUP Sanglah, Guru besar Pendidikan Bahasa Inggris, di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marhaeni, M.A. sempat memeriksakan diri ke salah satu dokter paru yang ada di Buleleng, Bali.
Demikian disampaikan Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.
Kata Suyasa, almarhum Marhaeni memeriksakan diri ke dokter paru sekitar empat hari yang lalu.
Saat pemeriksaan itu, dokter sempat melakukan upaya rapid test, dan hasilnya reaktif.
Mengingat hasilnya reaktif, dokter pun langsung merujuk Marhaeni ke RSUD Buleleng.
Namun setibanya di RSUD, Marhaeni meminta agar dirujuk kembali ke RSUP Sanglah.
"Jadi saat di RSUD, kami belum sempat melakukan swab test kepada yang bersangkutan (almarhum Marhaeni,red).
Dokter maunya dirawat dulu di RSUD untuk melihat penyakitnya. Tapi pasien meminta agar dirujuk saja ke RSUP Sanglah, mungkin karena ada keluarganya di Denpasar.
Atas permintaan itu, pasien akhirnya di rujuklah ke RSUP Sanglah. Kemudian tadi sekitar pukul 09.00 Wita, saya dapat info yang bersangkutan sudah meninggal dunia," terang Suyasa.
Mengingat almarhumah Marhaeni dirawat di RSUP Sanglah, Suyasa mengaku tidak memiliki data autentik terkait hasil pemeriksaan dokter, termasuk hasil swab test-nya.
Sehingga Suyasa mengaku dirinya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Catatan mediknya saya tidak punya, karena dia dirawat di RSUP Sanglah. Jadi saya juga tidak tau perkembangannya, termasuk apakah yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta.