Berita Banyuwangi
“Rebound Banyuwangi” Diluncurkan, Orientasi Pemulihan Ekonomi dan Buka Kembali Lapangan Kerja
Ini adalah program untuk kembali memulihkan ekonomi lokal dari dampak pandemi Covid-19.
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Dengan dukungan pemerintah pusat dan provinsi, Pemkab Banyuwangi menggemakan program “Rebound Banyuwangi”.
Ini adalah program untuk kembali memulihkan ekonomi lokal dari dampak pandemi Covid-19.
“Kami terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jatim, apalagi setelah kedatangan Presiden Jokowi dan Gubernur Jatim Bu Khofifah ke Banyuwangi beberapa waktu lalu, semuanya kompak membantu pemulihan ekonomi Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
“Menko Kemaritiman dan Investasi Pak Luhut Pandjaitan juga terus mengontrol berbagai program pusat di Banyuwangi. Rakyat Banyuwangi sangat berterima kasih dengan dukungan itu,” ujarnya.
• Program Kartu Pra Kerja Gelombang 5 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Dua Cara Pendaftaran Calon Peserta
• Tipu Korbannya Rp 31 Miliar Lebih Terkait Pelepasan HGB, Thomas Lili Terancam Empat Tahun Penjara
• Aksi Mencurigakan Seorang Pria Masuki Rumah Warga di Sanur Kauh Terekam CCTV, Begini Imbauan Polisi
Selain dukungan berbagai pembangunan infrastruktur yang digeber Kementerian PUPR, pemerintah pusat juga menggelontor berbagai bantuan fasilitas kebutuhan new normal pariwisata.
“Berbagai upaya pemulihan ini tentu tujuannya untuk kembali membuka lapangan kerja, menggeliatkan ekonomi setelah terpukul dampak pandemi,” ujar Anas.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Santosa Sungkari, mengatakan, dari berbagai daerah wisata, Banyuwangi yang paling siap menjalani kebiasaan baru pariwisata.
"Banyuwangi paling siap dan memiliki ukuran yang jelas. Karena itu kami turut berpartisipasi dengan membantu fasilitas kebutuhan new normal di destinasi wisata," kata Hari.
Menurut Hari, Banyuwangi memiliki tolok ukur yang jelas saat hendak membuka destinasi.
Salah satunya sertifikasi pemenuhan protokol kesehatan bagi destinasi pariwisata, restaurant, hotel, kafe, bahkan warung rakyat.
Hari menjelaskan apa yang dilakukan Banyuwangi sesuai dengan program Kemenparekraf terkait rebound pariwisata.
Dalam tatanan new normal di sektor pariwisata menurut Hari, yang utama saat ini adalah membangun destinasi yang merupakan protokol Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE).
"Kegiatan rebound ini meliputi penguatan sapta pesona, revitalisasi amenitas dengan penggadaan pendukung CHSE dan alat penunjang keamanan," kata Hari.
Karena itu menurut Hari, Kemenparekraf memberikan bantuan CHSE pada Banyuwangi untuk mendukung Rebound Banyuwangi.
• Alasan Penumpang Harus Menonaktifkan Ponsel Saat Penerbangan
• Sungai Nil Hingga Sungai Amazon, Berikut 5 Perairan Paling Berbahaya di Dunia
• 4 Manfaat Tidur Nyenyak dan Berkualitas, Memperbaiki Suasana Hati Hingga Regenerasi Tubuh
Bantuan itu berupa, toilet portable, tempat cuci tangan portable, tempat sampah organik/non organik, spray elektrik disenfektan, safety googles, tandu lipat, dan lainnya.