Jik Botak Hadir di Acara Makedekan Aja Clekontong Mas, Ini Pesannya ke Seniman Muda Bali

Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas yang digelar, Minggu (16/8/2020), menghadirkan seorang bintang tamu istimewa, yakni I Gusti Putu Yasa

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Karsiani Putri
I Gusti Putu Yasa hadir sebagai bintang tamu dalam acara Makedekan Ajak Clekontong Mas, Minggu (16/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas yang digelar, Minggu (16/8/2020), menghadirkan seorang bintang tamu istimewa, yakni I Gusti Putu Yasa.

Pria yang biasa dipanggil Kak Botak hingga Jik Botak atau Ajik Botak ini merupakan seniman yang ahli dalam berkesenian Tari Topeng, Drama Gong, Seni Arja, hingga Bondres.

Ia juga seorang penyiar radio sejak tahun 2017 dan dari inilah nama Jik Botak lahir.

Ia jugalah yang menjadi salah satu pembimbing serta motivator bagi Clekontong Mas hingga kini nama Clekontong Mas telah dikenal masyarakat Bali.

Dalam acara yang digagas Tribun Bali dan Yamaha FFS Bali tersebut, pria kelahiran 31 Desember 1963 ini, mengaku dirinya merasa bangga bisa hadir sebagai bintang tamu dalam acara 'Makedekan Ajak Clekontong Mas' di edisi kali ini.

"Inilah kenikmatan yang kami rasakan dengan pedulinya Tribun Bali dan Yamaha. Acaranya positif dan menginspirasi, jadi adik-adik yang ada di rumah bisa tertarik. Harapannya akan muncul Clekontong Mas 2, 3, dan seterusnya," ucap I Gusti Putu Yasa.

Sejak tahun 1995 sampai dengan saat ini, I Gusti Putu Yasa tetap aktif berkesenian.

Menurutnya, dalam berkesenian Bondres seseorang harus mampu mengetahui bagaimana cara dalam mengembangkan sebuah ide.

"Intinya materi harus benar-benar sesuai dengan realita. Apa yang ada di lingkungan dan negara kita, kita harus cerdas dalam menyikapi dan nantinya mentransfernya ke dunia lawakan. Kalau kita bisa menyajikannya dengan baik, itulah yang menjadi daya tarik kepada pemirsa," tambahnya.

"Pesan saya sebagai orang tua khususnya di bidang seni, tetaplah lestarikan seni, adat dan budaya kita di Bali. Jangan terpengaruh dengan seni di luar Bali, belum tentu itu bisa dipakai di Bali, sekalipun itu bagus, belum tentu di Bali diterima karena urat budaya Bali adalah seni, adat dan budaya. Mari kita tetap jaga Bali dan jaga seni. Kita tetap gali, kembangkan dan populerkan kesenian Bali," pesannya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved