Corona di Bali

RSUD Klungkung Kawalahan Tangani Pasien Covid-19, Ruang ICU Hingga Ruang Isolasi Penuh

RSUD Klungkung mulai kewalahan menangani pasien Covid-19, tiga ruang untuk isolasi pasien Covid-19 semua penuh

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Perawatan pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUD Klungkung belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - RSUD Klungkung mulai kewalahan menangani pasien Covid-19.

Tiga ruang untuk isolasi pasien Covid-19, yakni ruangan basement, ruang Jambu dan Kedongdong semua penuh.

Bahkan ruang ICU khusus Covid-19 pun penuh, karena banyaknya pasien masuk rumah sakit dengan kondisi yang sudah buruk.

Dirut RSUD Klungkung I Nyoman Kesuma menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, pasien suspect Covid-19 yang datang ke rumah sakit banyak yang kondisinya sudah buruk.

Hal ini membuat ruang ICU Covid-19 penuh, padahal kapasitas ruang ICU Covid-19 di RSUD Klungkung hanya 4 pasien.

"Kapasitas ruang ICU Covid-19 sebenarnya hanya 4 pasien, ternyata pasien yang datang dengan gejala yang sudah buruk terus berdatangan," ungkap Kesuma, Minggu (16/8/2020).

Pihaknya pun sudah sempat berkoordinasi dengan RS rujukan, seperti PTN Udayana dan RSUP Sanglah, namun kondisi ruang ICU-nya juga penuh.

Sehingga RSUD Klungkung harus mengambil langkah darurat, untuk tetap dapat merawat pasien dengan kondisi buruk tersebut.

"Kami sudah paksakan dalam 1 ruangan ICU Covid-19 itu berisikan 7 pasien. Kami juga sudah kosongkan ruangan Durian, yang memiliki intalasi gas medis," jelas dr Nyoman Kesuma.

Pasien yang masuk ke ICU Covid-19 itu rata-rata memiliki gejala yang sudah buruk, seperti sesak nafas berat dengan saturasi oksigen (kemampuan penyerapan oksigen) di bawah 90 persen, serta kondisinya sudah sangat lemah.

Tidak hanya lansia dan memiliki penyakit penyerta, kondisi ini juga dialami beberapa pasien dengan rentang usia 40 tahun - 50 tahun.

"Solusinya saat ini kami harus mengosongkan ruang Durian yang memiliki intalasi gas medis. Ini agar lokasi itu bisa dimaksimalkan untuk terapi oksigen dosis tinggi pasien Covid-19. Sementara pasien anak-anak yang sebelumnya dirawat di ruang Durian, dipindah ke ruang Ceremai dan Apel," jelas Kesuma.

Sementara pihaknya pun tidak bisa sembarangan menambah ruang ICU, karena ada ketentuan tertentu.

Termasuk membutuhkan alat dan perawat khusus untuk bertugas di ICU.

"Perawat ICU itu tidak sembarangan, mereka pelatihan saja selama 3 bulan. Saat ini ada 12 perawat yang bertugas di ICU khusus Covid-19 RSUD Klungkung," ungkap Kesuma. 

Jangan Lagi Remehkan Covid-19

Melihat situasi ini, dr Nyoman Kesuma sangat berharap agar masyarakat tidak lagi meremehkan virus Covid-19.

Masyarakat agar segera ke rumah sakit jika mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.

"Jangan lagi menunggu sesak, agar tidak fatal saat diperiksakan ke rumah sakit. Percayakan ke petugas medis, ini demi keselamatan bersama," harapnya.

Menurutnya, sebelum bulan Agustus 2020, banyak laporan pasien yang sembuh dan diperbolehkan pulang.

Sehingga perawatan masih bisa terkendali.

Namun memasuki bulan Agustus 2020, justru laporan yang sering diterima pasien dalam pengawasan/suspeck Covid-19 yang masuk UGD dan belum mendapatkan kamar isolasi.

Belum lagi pasien yang masuk sudah dalam keadaan buruk, dan perlu mendatakan perawatan itensif di ICU.

"Sekali lagi jangan remehkan Covid-19 ini, termasuk yang anak muda yang memiliki imun cukup baik. Meskipun memiliki imun baik, namun jika virus yang masuk melebihi kemampuan imun, tetap saja bisa terpapar penyakit ini. Hal ini dibuktikan dengan pasien yang dirawat di ICU tidak hanya lansia, tapi usia relatif muda dan tanpa sakit penyerta," ungkap Nyoman Kesuma.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved