Soal Dimulainya Sekolah Tatap Muka di Denpasar, Ini Jawaban Rai Mantra
Ia mengatakan, meskipun ada wilayah yang sudah masuk zona hijau, namun warna zona ini bisa berubah setiap detik.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kemendikbud Republik Indonesia telah menerbitkan kurikulum darurat dan merencanakan adanya pembelajaran offline atau tatap muka.
Rencana pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan paling cepat pada September 2020 mendatang dan dilaksanakan untuk daerah zona hijau Covid-19.
Wali Kota Denpasar Rai Mantra mengatakan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka ini perlu melakukan kesepakatan bersama.
Hal tersebut diungkapkan usai pelaksanaan upacara bendera memperingati HUT ke-75 RI, di halaman kantor Wali Kota Denpasar, Senin (17/8/2020).
"Ini harus ada kesepakatan bersama antara orang tua, mungkin KPAI, Ombudsman dan sekolah," kata Rai Mantra.
Ia mengatakan, meskipun ada wilayah yang sudah masuk zona hijau, namun warna zona ini bisa berubah setiap detik.
"Zona wilayah akan dianalisa, ada dua yakni zona positif aktif dan zona penyebaran, kalau dulu OTG istilahnya. Zona ini berubah-ubah bahkan per detik," katanya.
Sampai hari ini, Rai Mantra mengatakan masih ada 6 wilayah yang masuk zona kuning, sisanya zona hijau.
Namun tidak menutup kemungkinan masih ada penyebaran kasus di wilayah tersebut.
"Saat ini masih dalam pengawasan sehingga permasalahan sekolah perlu dikaji dan harus ada keputusan bersama semua pihak," katanya.
Namun, Rai Mantra mengatakan ada dua wilayah yang dalam seminggu masih tetap mempertahankan zona hijau yakni Kelurahan Renon dan Desa Sumerta Kauh.
Kemungkinan dua wilayah ini yang akan dibahas terlebih dahulu untuk melakukan pembelajaran tatap muka.
"Apakah itu nanti yang didahulukan pembahasannya, tergantung kesepakatan bersama. Seperti sekarang ini seluruh banjar maupun organisasi tradisional sudah ada kesepakatan bersama. Jadi semua harus dilibatkan dengan tingkat kehati-hatianan agar bisa mengakomodir bersama," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) I Wayan Gunawan menambahkan, walaupun sekolah tersebut berada pada zona hijau, akan tetapi ada juga siswa maupun tenaga pendidik yang berasal dari zona orange.
"Kami masih sedang mengkaji karena walau lokasi sekolah di zona hijau tapi pendukung yang terdiri guru, tenaga kependidikan, dan siswa tidak sepenuhnya berasal dari daerah zona hijau," kata Gunawan.