Hampir Dua Minggu Nihil Kasus Covid-19, Beijing Izinkan Warganya Tak Pakai Masker

Tapi, warga tetap harus menggunakan masker saat berhubungan dekat dengan orang lain, sesuai pedoman baru yang fokus pada kegiatan di luar ruangan

Editor: Wema Satya Dinata
Pexels
Ilustrasi seorang wanita melepas masker. 

TRIBUN-BALI.COM - Beijing mengambil langkah untuk menuju kembali ke keadaan normal, dengan mengizinkan penduduk pergi ke luar rumah tanpa mengenakan masker.

Mengutip South China Morning Post, di bawah pedoman pengendalian dan pencegahan penyakit yang baru, yang Pemerintah Kota Beijing rilis Kamis (20/8/2020), orang tidak perlu memakai masker di luar ruangan jika mereka bepergian dengan pasangan.

Tapi, warga tetap harus menggunakan masker saat berhubungan dekat dengan orang lain, sesuai pedoman baru yang fokus pada kegiatan di luar ruangan.

Pedoman baru tersebut keluar menyusul hampir dua minggu Ibu Kota China tanpa kasus baru virus corona.

Pemerintah Gelontorkan Rp 90,45 Miliar untuk Jasa Influencer, ICW Pertanyakan Peran Humas

Koster Mulai Pembangunan Kantor Majelis Desa Adat Jembrana di Lahan Milik Pemprov Bali

Obama Serang Kepemimpinan Trump, Sebut Tak Layak Jadi Presiden AS 2020

 China sebagian besar telah mengendalikan pandemi, memerangi wabah yang terjadi sporadis dengan pengujian massal dan pelacakan kontak.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Beijing juga merekomendasikan, jika bersin dan batuk, warga harus menutupnya dengan menggunakan siku tangan atau tisu.

Dalam kegiatan di luar ruangan, penduduk tidak boleh meludah ke tanah.

Lalu, sekresi mulut dan hidung serta dahak harus ditutup dengan kertas dan dibuang ke tempat sampah.

Dan, warga harus mencuci tangan dengan bersih segera setelah kembali ke rumah.

Wuhan sejak Juni

CDC juga menggarisbawahi orangtua atau wali harus mendampingi anak dalam beraktivitas di luar ruangan dan memperhatikan kebersihan diri anak.

Mereka harus mengingatkan anak-anak untuk tidak menyentuh mata, mulut, dan hidung dengan tangan saat bermain dengan mainan dan fasilitas bersama.

Secara keseluruhan, China mencatat hampir 84.900 infeksi virus corona dan lebih dari 4.630 kematian, kebanyakan di Provinsi Hubei.

Kota Wuhan, episentrum pandemi pertama di dunia yang terletak di Hubei, mengizinkan penduduk untuk memasuki pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, dan fasilitas di dalam ruangan lainnya tanpa masker pada Juni lalu.

Ini terjadi setelah kota itu menyelesaikan pengujian massal pada sekitar 10 juta penduduknya dan mengidentifikasi sekitar 300 kasus tanpa gejala.

Arema FC Rekrut 2 Wonderkid Asal Brasil, Proyek Ambisius Jangka Panjang untuk Liga 1 Indonesia

Baru Diumumkan Jadi Pelatih Barcelona, Ronald Koeman Terancam Dipecat Musim Depan

Termasuk Bali, 21 Provinsi Ini Persentase Kematian Akibat Covid-19 Berada di Bawah Rata-rata Dunia

Orang dapat tetap bebas masker selama mereka tetap terpisah setidaknya satu meter di ruang yang berventilasi baik, menurut pihak berwenang Wuhan.

Hubei berusaha untuk kembali normal setelah penguncian selama berbulan-bulan yang ketat sejak Januari dan baru dicabut akhir Maret, menyambut 2,7 juta turis domestik selama seminggu terakhir.(*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved