Kerap Lapar dan Lesu Sepanjang Hari, Akibat Mengurangi Karbohidrat karena Diet Asal-asalan

Orang yang melakukan diet secara asal-asalan sering mengurangi atau menghapus karbohidrat dari deretan menu yang dikonsumsi sehari-hari.

Istimewa
Menu karbohidrat 

Akibat kekurangan karbohidrat yang dirasakan tubuh lainnya yakni bau napas.

Dalam kondisi kekurangan karbohidrat, tubuh akan membakar cadangan lemak dan protein sebagai bahan bakar.

Proses pembakaran cadangan lemak dan protein ini disebut ketosis.

Sisa atau residu pembakaran ketosis dapat menyebabkan napas berbau tak sedap. 

Spesial, Pemenang MotoGP Styria Akan Mendapat Hadiah Mobil Mewah

Tips Membuat Singkong Goreng yang Empuk dan Merekah ala Pedagang Gorengan

Meski Merasa Masih Kesakitan, Franco Morbidelli Tak Sabar Mentas di MotoGP Styria

4. Berat badan tak kunjung turun

Alih-alih mengurangi berat badan, kekurangan karbohidrat justru membuat berat badan susah turun.

Saat seseorang mengurangi asupan karbohidrat, organ hati otomatis akan memproduksi gula, sehingga kadar gula darah naik.

Saat gula darah naik, pankreas mengeluarkan hormon insulin yang bisa mengikat lemak.

Akibatnya, tubuh jadi mengikat lebih banyak lemak ketimbang membuangnya.

5. Kerap lapar

Akibat kekurangan karbohidrat lain adalah perut jadi terasa lapar sepanjang waktu.

Sebagian besar karbohidrat yang kaya serat dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

Tanpa asupan karbohidrat yang cukup, praktis pasokan serat juga berkurang, dan perut lebih kerap merasa lapar. 

Bikin Cepat Rusak dan Busuk, 3 Sayuran dan Buah Ini Sebaiknya Tidak Disimpan di Kulkas

6. Murung dan mudah marah

Saat tubuh kekurangan energi dan merasa lapar, praktis Anda jadi merasa mudah marah dan murung. Selain itu, fungsi karbohidrat yang tak kalah penting adalah memproduksi hormon seretonin.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved