Masuki Musim Kemarau, Warga di Desa Ban Karangasem Mulai Kesulitan Air Bersih

I Wayan Potag, warga asal Ban, mengungkapkan, warga mulai membeli setelah pasokan air di cubang pribadi habis.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Manuel Darío Fuentes Hernández dari Pixabay
Ilustrasi air bersih. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sejumlah warga di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem mulai membeli air bersih lantaran mulai kesulitan memperoleh air.

Terutama warga  yang berada di atas pegunungan, dan kondisi geografis kering.

Kondisi ini sudah terjadi sejak Juni 2020 hingga saat ini (sekarang).

I Wayan Potag, warga asal Ban, mengungkapkan, warga mulai membeli setelah pasokan air di cubang pribadi habis.

Gagal Tampil Impresif di Austria, Maverick Vinales Siap Comeback di MotoGP Styria

Promo JSM Indomaret 19-20 Agustus 2020 & JSM Alfamart 20-23 Agustus 2020, Banjir Diskon

Spesial, Pemenang MotoGP Styria Akan Mendapat Hadiah Mobil Mewah

Warga yang kesulitan mendapatkan air bersih hampir ribuan KK, dan tersebar di beberapa Banjar Dinas.

Menimpa warga  berpenghasilan rendah (miskin), hingga menengah atas.

Warga yang membeli air harganya variatif, tergantung  medan yang dilalui.

Harga air bersih per tangki ukuran 5 meter kubik dengan medan yang biasa harganya Rp 150 sampai 200 ribu. S

edangkan  medan terjal dan sulit, harganya bisa mencapai Rp 300 sampai 400 ribu per tangki, ukuran  5 meter kubik.

"Biasanya warga patungan beli air dengan tetangga sepekarangn. Air yang dibeli cukup untuk memenuhi kebutuhannya  beberapa hari. Tergantung pemakaian tiap hari," ungkap I Wayan Potag, Kamis (20/8/2020) siang.

Mantan Perbekel Ban ini menambahkan, seandainya warga menggelar acara otomatis kebutuhan yang digunakan makin banyak.

 Sedangkan warga yang tidak mampu membeli air terpaksa menumpang  di tetangga, atau menunggu bantuan dari Dinas Sosial, PDAM, & BPBD Kabupaten  Karangasem.

"Sekarang warga di Desa Ban membutuhkan bantuan air bersih. Warga di Ban jumlahnya belasan ribu jiwa, hampir sebagian membutuhkan bantuan air bersih,"imbuh Potag, warga asal Banjar Dinas Panek, Desa Ban.

 Pihaknya berharap ada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Karangasem.

Inter Milan Vs Sevilla, Conte Ingin Buktikan Siapa Inter Milan kepada Sevilla di Final Liga Eropa

Alih Fungsi Lahan Pertanian di Badung Capai 95 Hektare Per Tahun

Libur Panjang 17-an, Trafik Penumpang di 15 Bandara Angkasa Pura I Capai 273.688 Penumpang

Informasi dilapangan, warga di Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem juga sudah mulai membeli air dikarenakan pasokan air dirumah dan sumbernya sudah mulai habis.

Diantaranya warga  asal Banjar Tanah Barak, Seraya Timur. Warga yang membeli yakni di bagian bawah.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, membenarkan jika beberapa desa di Kabupaten Karangasem sudah kesulitan air.

Hingga kemarin belum ada permohonan bantuan air ke BPBD Karangasem. Biasanya musim kemarau terjadi dari Bulan Juli sampai Desember.

"Tahun ini kita tak ada anggaran untuk pendistribusian air bersih setelah direalokasi ke penanganan COVID. Hampir 80 persen anggaran dialokasikan ke penangganan COVID," jelas IB Ketut Arimbawa, mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perhubungan dan  Damkar Kaarangasem.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved