Corona di Bali

RSU Bangli Terancam Kekurangan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

RSU Bangli pun terancam kekurangan tempat isolasi, sebab saat ini masih ada tiga pasien yang menunggu hasil swab

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Direktur RSU Bangli, I Nyoman Arsana. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli nampaknya tak sejalan dengan penambahan jumlah pasien positif Covid-19.

Pihak RSU Bangli pun terancam kekurangan tempat isolasi, sebab saat ini masih ada tiga pasien yang menunggu hasil swab.

Direktur RSU Bangli, I Nyoman Arsana saat dikonfirmasi Jumat (21/8/2020), mengungkapkan, RSU Bangli merawat pasien baik kategori suspect, terkonfirmasi, maupun probobel.

Ia menjelaskan, kategori probobel yakni pasien yang memiliki riwayat sebagai kontak erat, memiliki gejala Covid-19, namun masih menunggu hasil swab.

Sedangkan kategori terkonfirmasi yakni pasien Covid-19 dengan hasil swab positif.

“Untuk kategori suspect yakni pasien yang memiliki hasil rapid test reaktif, menunjukkan gejala dengan skor tinggi, namun masih menunggu hasil swab,” paparnya, didampingi Wadir Pelayanan RSU Bangli, NI Wayan Ari Susanti.

Arsana juga menyebutkan RSU Bangli memiliki dua ruang isolasi yang telah terstandar.

Masing-masing tesedia enam bed di ruang rawat inap isolasi, serta dua bed di ruang poliklinik isolasi.

“Kemudian ruang utama juga sudah dikondisikan untuk merawat pasien dengan rapid reaktif, ada 10 bed. Jadi punya 18 bed. Selain itu masing-masing ruangan disiapkan satu raung khusus untuk pasien yang kecurigaan bergejala, namun dengan hasil non reaktif rapid,” jelasnya.

Dilain sisi, Arsana mengatakan untuk ruangan isolasi seluruhnya telah penuh dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sedangkan pada ruang utama, saat ini terisi tiga pasien yang masih menunggu hasil swab.

“Kalau mereka hasil swab-nya positif, kita memang kekurangan tempat ruang isolasi yang standar,” ucapnya.

Pihaknya mengatakan, tidak mungkin melakukan rujukan ke rumah sakit lain terhadap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebab diyakini rumah sakit lain di Bali juga mengalami over kapastias.

“Untuk pasien dengan gejala yang sangat berat, masih bisa dilakukan rujukan ke RSUP Sanglah. Biasanya tetap diterima selama masih ada ruang dengan tetap mengedepankan koordinasi,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved