Koalisi Tiga Partai Usung Ngurah Ambara-Bagus Kertanegara di Pilkada Denpasar

Mengenai nasib duet Rai Iswara-Ngurah Ambara, Sugawa Korry menjawab secara diplomatis.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi Pilkada Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Konstelasi politik menjelang Pilkada Kota Denpasar tahun 2020 semakin dinamis.

Koalisi tiga partai yang terdiri dari Golkar, Demokrat dan NasDem membuat kejutan.

Sebelumnya berembus kencang kabar yang menyebutkan koalisi tersebut akan mengusung duet Sekda Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara dengan tokoh muda independen yang juga pengusaha, I Gede Ngurah Ambara Putra.

Kini, koalisi tersebut justru menjadikan Ngurah Ambara sebagai calon Wali kota Denpasar.

Adik dari mantan Anggota DPR RI dari PDIP, Nyoman Dhamantra ini dipasangkan dengan Made Bagus Kertanegara yang dikenal sebagai putra tokoh Denpasar yakni Prof Merta Sutedja dan juga Wakil Bendesa Adat Denpasar.

Keputusan ini ditegaskan dalam rapat koalisi tingkat provinsi di Sekretariat DPD I Golkar Bali, Denpasar, Jumat (21/8/2020).

"Partai Golkar, NasDem, dan Demokrat telah sepakat untuk Pilkada 2020 ini kita mengusung Ambara dan Kertanegara. Sudah bertandatangan dalam kesepakatan di tingkat kota dan provinsi, semua kita ke pusat untuk dimintakan rekomendasi," kata Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry seusai pertemuan tersebut.

Mengenai nasib duet Rai Iswara-Ngurah Ambara, Sugawa Korry menjawab secara diplomatis.

Dia mengaku bahwa duet ini muncul atas hasil kesepakatan partai-partai koalisi.

Ia menceritakan, pihaknya sempat mengutus tim untuk menjalin komunikasi dengan para bakal calon yang berpotensi diusung, di antaranya isteri Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yakni IA Selly Fajarini Rai Mantra dan Sekda Rai Iswara.

Hanya saja, dalam perjalanan keduanya tidak akan ikut dalam berkontestasi Pilkada nanti.

"Ini murni hasil kesepakatan koalisi, karena proses sebelumnya kita kan mencari semua figur yang potensi, termasuk Bu Selly.

Mantra, kita bentuk tim untuk komunikasi, termasuk Pak Rai Iswara," ujarnya.

Mengenai para bakal calon yang ikut dalam penjaringan di internal Golkar yakni Anak Agung Ngurah Manik Danendra atau AMD.

Wakil Ketua DPRD Bali ini kembali menjawab secara diplomatis.

Ia menyebut sosok AMD tidak disetujui oleh parpol koalisi untuk diusung bersama di Pilkada.

"Termasuk di internal berproses AMD, semua ini karena kita di Denpasar, Tabanan, Jembrana, dan Badung, kita kan nggak cukup 20 persen, jadi harus koalisi, jadi harus persetujuan koalisi," tuturnya.

Sugawa Korry juga menyatakan, sebelumnya koalisi telah menawarkan kepada AMD dan Ngurah Ambara untuk berunding guna menentukan siapa yang akan dicalonkan sebagai Denpasar 1 dan Denpasar 2.

Hanya keduanya tidak ada titik temu.

"Awalnya dua calon AMD dan Ambara diberikan kesempatan berunding siapa jadi nomor 1 dan 2, ternyata gak ketemu ini. Semua ngotot jadi wali kota kan gak jadi, kita kasih deadline sampai tanggal 18 (Agustus) kemarin," ujar dia.

Dari perundingan yang berlarut-larut itu, akhirnya koalisi mengambil keputusan tegas mengusung Ngurah Ambara sebagai calon wali kota dan Bagus Kertanegara sebagai calon wakilnya.

"Karena nggak ada kan harus dipilih satu sebagai calon, jadi sehingga dicari wakilnya, dan ketemu ini," tegasnya.

Sugawa Korry menjelaskan, koaliasi ketiga partai menilai duet ini sebagai figur muda yang memiliki kemampuan membangun Kota Denpasar yang berbudaya.

"Kita melihat figur ini cocok karena dua anak muda yang punya speed kuat untuk membangun kota Denpasar. Denpasar masih perlu dipercepat, jadi belum cepat," ujarnya.

"Dalam membangun Denpasar perlu bingkai budaya, calon wakil itu adalah Wakil Bendesa Adat di Denpasar, kami mempunyai optimisme," tambah Sugawa Korry.

Calon Wali kota Denpasar, I Gede Ngurah Ambara Putra mengapresiasi dukungan dari koalisi tersebut. Dia mengatakan siap bertarung di Pilkada Denpasar 2020.

"Kita dipilih ya kita harus siap, kita harus memperjuangkan untuk memimpin Denpasar ke depan," ucapnya.

Ambara Putra mengaku bila terpilih akan melanjutkan berbagai capaian dari pemerintahan sebelumnya.

Hanya saja, ia mengeritik pembangunan Kota Denpasar yang menurutnya justru membuat ketimpangan ekonomi semakin tinggi di ibukota provinsi Bali ini.

"Pemerintahan ini tinggal dilanjutkan saja, cuma ada peningkatan di pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat supaya Kota Denpasar menjadi unggul," ucapnya.

"Tentu dengan Covid-19, karena ekonomi bergantung dari pariwisata, kita harus cari jalan keluar atasi ini, pemberdayaan masyarakat jadi fokus," jelasnya.

Mengenai ketua tim pemenangan, ia masih menggodok hal tersebut. Komposisi tim pemenangan merupakan gabungan tim independen dan parpol koalisi.

"Ketua tim masih digodok," ucapnya.

Terkait rekomendasi, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan, pihaknya segera mengirimkannya kepada Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sebelum tanggal 23 Agustus 2020.

"Paling lambat tanggal 23 sudah diusulkan ke Pak Ketum," tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Desk Pilkada DPD Demokrat Bali, Putu Suasta yang juga hadir dalam pertemuan kemarin menyambut baikduet ini. Dia menegaskan, pihaknya segera mengeluarkan rekomendasi bagi duet itu.

Hari Minggu (23/8/2020), Suasta akan ke Jakarta untuk menjemput rekomendasi bagi duet tersebut.

"Ini duet bagus, kami akan urus rekomendasi. Tanggal 23 ini kami jemput ke Jakarta," demikian Suasta. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved