Virus Corona

Bioskop Belum Dibuka Akibat Covid-19, Ternyata Begini Hasil Penelitian yang Dilakukan Para Ahli

Menurut beberapa studi yang didapatkan dari beberapa literasi menyebutkan, bioskop terbukti lebih aman dibandingkan tempat umum yang lain.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi nonton di bioskop. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah DKI Jakarta lewat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan revisi keputusan No 2976 Tahun 2020.

Keputusan itu tentang Perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar Masa Transisi Dalam Rangka Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.

Dalam keputusan tadi disebutkan, salah saktor sektor usaha yang bisa beroperasi adalah bioskop sejak 14 sampai 27 Agustus 2020.

Namun keputusan tersebut kembali dianulir sampai batas waktu yang belum ditentukan.

BLT UMKM Rp 2,4 juta Diluncurkan Jokowi Siang Ini, Simak Persyaratannya

Gelandang Anyar Barcelona, Eks Pemain Juventus Miralem Pjanic Terpapar Corona

MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring Red Flag Lagi, Nyawa Maverick Vinales Terancam 2 Kali

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta masih khawatir terjadi klaster baru penularan Covid-19 di bioskop.

Pertanyaannya kemudian, seberapa besar dampak penularan Covid-19 yang terjadi di bioskop?

Menurut beberapa studi yang didapatkan dari beberapa literasi menyebutkan, bioskop terbukti lebih aman dibandingkan tempat umum yang lain.

Dari data yang ada juga belum ditemukan klaster Covid-19 berasal dari bioskop.

Hasil studi yang dilakukan Technical University of Berlin, Jerman, membandingkan studio bioskop dan ruang kantor.

Ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor.

Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.

Tidak hanya itu. Di dalam bioskop, orang-orang juga jarang berbicara satu sama lain. Faktor kedua adalah sistem perputaran udaranya juga berbeda.

Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis, mengatakan, di bioskop cenderung aman karena tiga faktor.

"Orang-orang tidak bicara satu sama lain selama film berlangsung. Pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton," kata Natasha Tuznik.

5 Tips Mengatur Keuangan di Awal Bulan, Diantaranya Kontrol Diri Saat Jajan dan Belanja

Syarat Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta yang Diluncurkan Hari Ini

BLT Rp 600 Ribu Cair pada 25 Agustus, Begini 3 Cara Mengecek Nama Anda Terdaftar atau Tidak

Faktor terakhir, menurutnya, adalah, orang-orang menghadap ke arah yang sama sehingga mengurangi risiko penularan Covid-19.

Hal senada juga disampaikan Dr Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College, New York, Amerika Serikat.

Menurut Robert Lahita, dibukanya bioskop dikarenakan adanya tindakan yang tepat dan aman.

"Selama ada tindakan yang tepat, membuka kembali bioskop bisa aman," ucap Robert Lahita.

Sementara Dr Hitoshi Oshitani, pakar virulogi Tohoku University, Jepang, menjelaskan, penyebaran Covid-19 banyak terjadi di tempat fitness dan karaoke saat banyak orang makan dan minum bersama.

Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex, mengatakan, efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton.

Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun PSBB.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Belum Dibuka Akibat Covid-19, Begini Hasil Penelitian yang Dilakukan Para Ahli Terhadap Bioskop,

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved