MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring Red Flag Lagi, Nyawa Maverick Vinales Terancam 2 Kali

TRIBUN-BALI.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales terhitung sudah dua kali mengalami kejadian yang membahayakan nyawanya kala perfom di Sirkuit Red Bull Ring.

Pertama adalah sewaktu MotoGP Austria, dirinya hampir diterjang dua motor milik Morbidelli dan Johann Zarco.

Yang ke dua adalah rem motornya alami masalah sehingga harus melompat di kecepatan 230 km/jam.

Tentu jika tidak melompat maka itu akan membahayakan nyawanya, lihat saja motornya hancur bagai debu.

Maverick Vinales menggambarkan penyebab insiden mengerikannya pada MotoGP Styria 2020 sebagai "ledakan" rem.

Dalam tayangan ulang, Maverick Vinales menjatuhkan dirinya dalam kecepatan 230 km/jam.

• Miguel Oliveira Menang Dramatis di MotoGP Styria, Salip Miller dan Espargaro di Tikungan Akhir

Dia terpaksa melompat dari motor Yamaha dengan kecepatan tinggi dan itu mengakhiri dua balapan terburuk dalam karier MotoGP-nya.

"Saya mengerti betul bahwa remnya rusak atau semacamnya. Jadi, saya memutuskan untuk melompat," kata Vinales dilansir BolaSport.com dari The Race.

Vinales berada di urutan ke-13, setelah merosot dari urutan keenam karena masalah rem yang berulang.

Saat itu, rem depan benar-benar lepas saat hendak berbelok di tikungan 1 dengan kecepatan tinggi.

Menyadari dia tidak akan melambat, Vinales melompat dari motor yang tetap tegak saat melewati pagar udara dengan cepat.

• Sama-sama Menggeber Mesin KTM, Miguel Oliveira Ngaku Terinspirasi Pencapaian Brad Binder

Pagar udara dirobohkan dan motor Vinales terbakar, tetapi pembalap asal Spanyol itu tidak terluka.

Vinales mengungkapkan awalnya mulai kehilangan tenaga pengereman antara lap ke-3 dan ke-4 secara perlahan.

"Saya mulai kehilangan tekanan rem depan. Saya mencoba, saya keluar dari trek satu kali," kata Vinales.

Pada balapan sebelumnnya, MotoGP Austria pekan lalu yang juga digelar di Red Bull Ring, Vinales menuai hasil buruk dengan finis di posisi ke-14.

"Kami harus melupakan dua balapan di Austria ini. Yang pasti, itu adalah dua balapan terburuk yang pernah saya ikuti pada MotoGP," aku Vinales.

"Kecepatan saya pada  tiga lap sangat lambat. Saat putaran terbaik saya 1menit 26 detik, saya memacu putaran tercepat saya menjadi 1 menit 24 detik lagi tanpa rem. (Fabio) Quartararo, Valentino (Rossi) dan (Danilo) Petrucci lalu menyusul saya."

• Start Posisi 14, Valentino Rossi Akui Red Bull Ring Bukan Sirkuit yang Cocok Untuk Yamaha

"Tiba-tiba fungsi rem kembali bagus, jadi saya bisa membuat putaran terbaik 1 menit 24 detik. Saya banyak memulihkan diri dari Valentino dan Fabio, lalu tiba-tiba di tikungan pertama remnya meledak, jadi tidak mungkin melakukan apa-apa," tutur Quartararo.

Saat disinggung masalah rem sesama yang dialami pebalap Yamaha lainnya, Quartararo pada balapan sebelumnya yang membuatnya khawatir untuk berlaga pada MotoGP Styria, Vinales mengakui bahwa hal tersebut tidak pernah dia alami selama berkarier pada MotoGP.

"Mungkin remnya mau turun sedikit, saya akan bermain dengan tuasnya. Tetapi, hari ini pada setiap lap saya menyetel tuas dari sudut ke sudut, saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata Vinales.

"Saya pikir bagian depan rem hilang. Saya tetap melaju tanpa rem. Niat pertama saya adalah turun dari motor karena saya tidak bisa menghentikan motor, mustahil."

"Saya mengerti betul bahwa remnya rusak atau semacamnya, jadi saya memutuskan untuk melompat," ujar Vinales.

Vinales selanjutnya bertekad kembali kuat saat balapan MotoGP 2020 dilanjutkan pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, 13 September. (*)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul MotoGP Styria 2020 - Vinales Ungkap Insiden Mengerikan yang Dialaminya sebagai Ledakan Rem