TIM Sepak Bola Buleleng Ajukan Protes Usai Dinyatakan Kalah WO

TRIBUN-BALI.COM - Kabar mengejutkan datang dari cabang olahraga (cabor) sepak bola. Di mana tim sepak bola Buleleng dikatakan kalah walk out (WO) dalam laga melawan Kontingen Gianyar pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025.

Sesuai jadwal resmi, laga Buleleng melawan Gianyar semestinya digelar pada Rabu (10/9) pukul 14.00 Wita berlokasi di Stadion Samudra, Kuta. Jarak antara stadion dengan tempat menginap Tim Buleleng yakni di Hotel Alron sangat dekat. Bahkan bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Namun pada hari pertandingan, lokasi stadion mendadak pindah ke Lapangan Banteng, Seminyak. Masalahnya, Kontingen Buleleng baru menerima pemberitahuan sekitar pukul 10.00 Wita. 

Apalagi pada saat itu wilayah Denpasar dan Kuta tengah dilanda banjir dan kemacetan parah. Tentunya tim Buleleng membutuhkan waktu cukup lama untuk menuju lokasi pertandingan.

Baca juga: Siapkan 16.900 Siswa Jadi Wirausaha Muda Tangguh, Zurich & PJI Luncurkan ZE Program Fase Kedua

Baca juga: PENSIUN Hingga Jadi Kepsek Sebabkan Kekurangan Guru di Buleleng, Ini Data Disdikpora 

Executive Committee (Exco) PSSI Buleleng, Wayan Tingkes Yasa mengungkapkan, pascamenerima pemberitahuan itu pihaknya segera berkoordinasi dengan technical delegate (panitia pelaksana) cabang olahraga sepakbola yang ada di hotel Alron. Pihak panitia pun menyampaikan akan menyediakan transportasi bagi tim. 

"Dari pukul 11.00 Wita kami sudah siap berangkat, tapi kendaraan tidak datang. Kemudian sekitar jam 12.30 Wita kami diberi janji akan dibantu lewat transportasi ojek online," ujarnya, Kamis (11/9).

Tingkes menegaskan pada prinsipnya tim Buleleng siap apapun angkutannya. Namun setelah ditunggu, angkutan yang dijanjikan tetap tidak datang. 

Dikatakan pula, pada saat itu antara panitia pelaksana di hotel dengan panitia yang bertugas di lapangan sudah melakukan koordinasi. Hasilnya disepakati pertandingan ditunda keesokan harinya, yakni Kamis (11/9) pukul 08.00 Wita.

"Kami diminta konfirmasi kesiapan. Kami nyatakan siap dan menyanggupi hadir pukul 06.30 pagi," jelas Tingkes.

Namun pada hari itu juga tim Buleleng menerima kabar mengejutkan. Sekitar pukul 14.15 Wita, tim Buleleng dianggap tidak hadir dan dinyatakan kalah WO dengan skor 0-3. 

Informasi ini tentunya bertentangan dengan kesepakatan yang sebelumnya telah dibuat antara perwakilan panitia pelaksana sepak bola. Walau demikian, esok paginya Tim Buleleng tetap hadir di Lapangan Banteng sesuai kesepakatan, sebagai bentuk komitmen terhadap sportivitas dan penghormatan terhadap panitia teknis.

Keputusan sepihak panitia Porprov Bali 2025 ini dinilai tidak adil dan merugikan tim Buleleng. Apalagi tim merasa telah mengikuti seluruh prosedur dan petunjuk dari technical delegate. 

Kejanggalan dalam proses pengambilan keputusan tersebut pun mendorong PSSI Buleleng dan KONI Buleleng untuk segera melayangkan protes resmi kepada Dewan Hakim Porprov Bali 2025. 

Ketua Umum PSSI Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, insiden tersebut merupakan sesuatu yang sangat janggal dan bertentangan dengan semangat fair play. Pihaknya juga mengaku kecewa dengan Porprov tahun 2025 ini.

"Kami telah mengikuti seluruh arahan technical delegate yang datang ke hotel, dengan itikad baik dan sikap kooperatif. Namun keputusan WO yang mendadak dan tidak konsisten dengan kesepakatan, mencerminkan ketidakadilan. Kalau kami sampai menggugat seperti ini, sudah sangat tidak fair play. Porprov tahun ini sangat mengecewakan bagi kami," ucapnya.